Gandeng HIPMI, Pemkot Cimahi Tuntaskan Janji Politik UMKM dan SDM Siap Kerja

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira Gandeng HIPMI Wujudkan Janji Politik Pemkot Cimahi. (Mong / Jabar Ekspres)
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira Gandeng HIPMI Wujudkan Janji Politik Pemkot Cimahi. (Mong / Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSRES – Pemkot Cimahi berkomitmen untuk menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dalam pengelolaan aset-aset daerah yang menganggur serta mendorong peningkatan kapasitas UMKM lokal.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat realisasi visi dan misi kepemimpinan Kota Cimahi tanpa bergantung penuh pada anggaran daerah (APBD).

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, menyampaikan Pemkot membuka peluang kerja sama dengan HIPMI untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset milik pemerintah daerah yang selama ini tidak produktif.

Baca Juga:Geger! Warga Cimanggung Temukan Mortir, Tertanam Sejak Zaman Perang?Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Industri, Unpad dan ParagonCorp Dorong Pengembangan Pendidikan

“Banyak waktu di Muscab saya menyampaikan dan menawarkan beberapa gagasan yang bisa kita kerjasamakan dengan HIPMI,” ujar Adhitia saat ditemui di Gedung R. Harsoyo Setiamanah, Cimahi Tengah, Sabtu (14/5/25) malam.

Menurutnya, aset seperti BITC (Baros Information Technology and Creative Center), Cimahi Techno Park (CTP), dan sejumlah pasar milik pemerintah Kota Cimahi berpotensi dikembangkan bersama HIPMI.

“Daripada kita terus-menerus konsentrasi menggunakan program yang bersumber dari APBD, akhirnya juga tidak optimal, tidak maksimal hasilnya,” ucap Adhitia.

Selain pengelolaan aset, Pemkot juga menargetkan scale-up terhadap 1.000 UMKM sebagai program prioritas. Hal ini, kata Adhitia, bisa disinergikan dengan HIPMI Kota Cimahi melalui pendekatan inkubasi usaha.

“Naik kelas UMKM ini sistemnya harus menggunakan sebuah sistem inkubasi. Kalau inkubasi, infrastruktur inkubatornya harus ada. Saya mencanangkan Pasar Atas itu menjadi pusat inkubasi UMKM,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa untuk mendorong UMKM naik kelas, perlu ada indikator dan data yang jelas.

“UMKM ini kan usaha mikro, kecil, menengah dan di situ ada parameternya. Kalau disebut scale up, naik kelas berarti dari mikro ke kecil, dari kecil ke menengah. Tolak ukurnya harus ada, datanya harus ada,” jelasnya.

Baca Juga:Terapkan Digitalisasi, Ini Skema Penyaluran Bansos Terbaru!Bupati : Raja Ampat Prioritaskan Pariwisata Bukan Pertambangan!

Adhitia juga menyoroti bahwa pelatihan, seminar, hingga bootcamp selama ini sering dilakukan namun belum mampu menjangkau efektivitas naik kelas UMKM secara nyata.

“Selama ini kan kalau saya perhatikan pelatihan mah sering, seminar mah sering, bootcamp juga sering, tapi kita tidak bisa menjamah dan memastikan berapa sebenarnya yang sudah naik kelas di Kota Cimahi,” lanjutnya.

Program ketiga yang ditawarkan kepada HIPMI adalah kolaborasi dalam menyiapkan 10.000 SDM siap kerja, yang juga merupakan bagian dari janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.

0 Komentar