JABAR EKSPRES – Banyak kebijakan pendidikan nasional yang tak sepenuhnya dipahami di tingkat daerah, pesan-pesan penting kerap terhenti di tengah jalan. Akibatnya, praktik di lapangan sering melenceng dari maksud kebijakan.
Lantas program kemitraan pendidikan pemerintah Indonesia-Australia, INOVASI, berupaya menjembatani persoalan itu lewat pelatihan komunikasi bagi para aktor pendidikan di Jawa Barat.
“Kami ingin aktor lokal bisa menyampaikan isu yang mereka rasa penting dan relevan secara langsung,” kata Wiwi, penanggung jawab strategi komunikasi INOVASI, saat ditemui Jabar Ekspres di sela pelatihan di Bandung, baru-baru ini.
Baca Juga:Keberadaan Truk ODOL Jadi Cerminan Kacau Balau Tata KelolaPetugas Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung Gagalkan Modus Baru Penyelundupan Narkoba Lewat Drone
Pelatihan digelar dua hari dan menyasar berbagai unsur dalam ekosistem pendidikan. Seperti halnya dinas pendidikan, sekolah, pengawas, hingga organisasi masyarakat sipil.
Dia menjelaskan, para aktor pendidikan itu belajar menyusun strategi kampanye komunikasi, mengolah konten media sosial, hingga menggunakan cerita dan bukti visual untuk menyampaikan pesan.
Masalah komunikasi dianggap menjadi penghambat utama adopsi kebijakan nasional di daerah. Konsep seperti “pembelajaran mendalam” atau “pendekatan berpusat pada siswa” kerap gagal diterjemahkan di ruang kelas karena tak tersampaikan dengan utuh.
Padahal, menurut Wiwi, para aktor lokal sebenarnya sudah paham isu masing-masing. “Tapi cara mengomunikasikannya yang sering tidak sampai,” ujarnya.
INOVASI menggandeng WWF Indonesia dalam pelatihan ini. Menurut Wiwi, pendekatan kampanye lingkungan yang kerap digunakan WWF relevan untuk mendorong advokasi isu pendidikan, terutama dalam menggandeng media dan membangun jejaring lintas sektor.
Di Jawa Barat, pelatihan ini baru digelar pertama kali, setelah sebelumnya dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Program ini sendiri mencakup tujuh provinsi, termasuk Jawa Timur, Kalimantan Utara, NTT, NTB, Maluku, dan Ibu Kota Nusantara.
Bersamaan, Manajer Provinsi INOVASI Jawa Barat, Agnes turut menyoroti ketimpangan yang masih luput dari perhatian publik dan media. Di sejumlah wilayah seperti Sumedang, sekolah-sekolah negeri terpaksa digabung karena kekurangan murid.
Baca Juga:ASN Disdik Diduga Selingkuh dan Dilaporkan Sang Anak ke Bupati Bogor, Bakal Dipecat? DLH Kota Cimahi Gelar Uji Emisi Kendaraaan Bermotor, Ancaman Kualitas Udara Meningkat
“Padahal dampaknya besar, jam belajar anak bisa bertambah karena jarak tempuh semakin jauh,” katanya.
Melalui pelatihan ini, para peserta didorong bukan hanya piawai mengomunikasikan isu, tapi juga menjadikan media sebagai mitra dalam menyuarakan persoalan-persoalan pendidikan yang selama ini tenggelam di balik statistik makro.