JABAR EKSPRES – Rencana pembelian tablet senilai Rp1 miliar untuk 50 Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat menuai kritik tajam dari warga.
Pemuda Bandung Barat dari Kecamatan Rongga, Agus Mingkail menyebut rencana tersebut sebagai “kenakalan wakil rakyat”. Selain itu, ia juga menuntut agar Gubernur Jawa Barat (Jabar) memberi pelatihan disiplin di barak militer kepada anggota DPRD KBB.
Baginya, rencana itu bukan hanya tak masuk akal tapi mencederai nurani publik.
Baca Juga:Lowongan Kerja Tak Boleh Cantumkan Usia, Disnaker Cimahi: Kami Sudah Sosialisasi ke HRDSatgas Yustisi Kerja Apa Saja? Ini Penjelasan Wali Kota Bandung
“Dana itu sebaiknya dialihkan untuk program penanggulangan kemiskinan yang belum merata di berbagai wilayah,” kata Agus, Selasa (10/6/2025).
Anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pembelian tablet bagi 50 Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat dianggap tak hanya pemborosan, tapi juga tamparan bagi masyarakat yang masih bergulat dengan kemiskinan.
Agus menunjukkan data per 30 November 2024 sebanyak 10,49 persen dari total penduduk KBB atau sekitar 197.659 jiwa masih hidup dalam garis kemiskinan.
“Bayangkan, dana sebesar itu bisa digunakan untuk program pengentasan kemiskinan. Bisa untuk pelatihan kerja, subsidi pangan, atau perbaikan rumah tidak layak huni,” ujarnya sambil menggeleng pelan.
Di desa tempat Agus tinggal, tak sedikit warga yang masih mengandalkan kayu bakar untuk memasak dan air sungai untuk kebutuhan harian.
Jalan berlubang dan sekolah reyot menjadi pemandangan biasa. Dalam kondisi itu, wacana pemberian tablet seharga Rp20 juta per orang untuk anggota dewan terdengar seperti lelucon pahit.
Pihak DPRD Bandung Barat sebelumnya berkilah, pembelian tablet dilakukan demi menunjang kinerja legislator di era digital. Namun benarkah produktivitas meningkat hanya karena perangkat baru? Ataukah ini hanya dalih untuk menikmati fasilitas mewah atas nama jabatan?
Baca Juga:Koalisi Sabumi Desak Reformasi Lingkungan, Kritik Kebijakan Eksploitatif di JabarPolda Jabar Rampungkan Penyidikan, Kasus Dokter Priguna Dilimpahkan ke Kejaksaan
Presiden Prabowo Subianto sendiri dalam berbagai kesempatan menyerukan efisiensi anggaran dan belanja publik yang berdampak langsung. Tapi semangat itu seakan tak sampai ke ruang-ruang rapat legislatif daerah.
“Kalau alasan mereka supaya bisa kerja lebih baik, kenapa tidak beli tablet yang lebih murah? Banyak gadget berkualitas dengan harga lebih terjangkau,” katanya.
Ia mengusulkan agar anggaran dialihkan untuk program prioritas seperti bantuan UMKM, penyediaan air bersih, dan beasiswa pendidikan.