20 Batu Akik Legendaris Nusantara Ini Hanya Orang Spesial yang Memilikinya

Batu Akik Legendaris Nusantara
0 Komentar

  1. Batu Galih Kelor

Meskipun disebut batu, sebenarnya ini bukan mineral melainkan kayu fosil dari pohon kelor yang telah mengalami proses pembatuan. Nama mineralnya dapat disebut sebagai silicified wood atau fossilized wood. Batu ini banyak ditemukan di Pulau Jawa dengan kekerasan berkisar antara 5,5 hingga 6 pada skala Mohs. Warna umumnya cokelat gelap hingga hitam pekat, dan ada yang memiliki tekstur menyerupai serat kayu dengan motif keemasan dari kandungan mineral pirit. Beberapa bahkan memiliki bagian yang transparan.

  1. Yaman Cibeet

Meskipun namanya mengandung kata “Yaman”, batu ini bukan berasal dari negara Yaman, melainkan dari Sungai Cibeet di Jawa Barat. Batu ini merupakan jenis chalcedony, dengan tingkat kekerasan sekitar 6,5 hingga 7 Mohs. Ciri khasnya adalah warna hitam pekat dan permukaan yang licin. Ketika disenter, batu ini menampilkan semburat merah yang sangat menarik.

  1. Batu Sungai Dareh

Batu ini memiliki warna hijau terang dan berasal dari Sungai Dareh, Dharmasraya, Sumatera Barat. Termasuk jenis Idocrase atau Vesuvianite, batu ini memiliki kekerasan sekitar 6,5 Mohs. Salah satu keunikan batu ini terletak pada serat-serat alaminya yang membentuk motif khas dan diberi nama-nama menarik seperti “Pucuk Pisang”, “Kumbang Jati”, “Totol Sayur”, dan lain-lain.

Baca Juga:Sebelum Beli iPhone, Ketahui 5 Hal Mengejutkan Ini Sebelum KecewaAplikasi MX Trend Bisa Dapat Uang dengan Mendengarkan Musik, Pola Penipuan Lama Wajah Baru

  1. Batu Giok Aceh

Batu ini termasuk dalam jenis nephrite jade, dengan kekerasan antara 6 hingga 6,5 Mohs. Warna khasnya adalah hijau bening hingga hijau tua, dan banyak ditemukan di daerah Nagan Raya, Aceh. Kadang-kadang hijau batu ini bercampur dengan warna putih atau hitam. Teksturnya halus, terasa sejuk saat disentuh, dan memberikan kesan tenang ketika dilihat.

  1. Batu Bacan

batu hijau yang sempat melejit popularitasnya setelah dikenakan oleh Presiden SBY. Batu ini menjadi ikon demam batu akik pada tahun 2014. Berasal dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, batu ini dikenal secara internasional sebagai Chrysocolla in Chalcedony. Kandungan mineralnya berupa campuran silika, chrysocolla, dan kadang mengandung tembaga, dengan kekerasan sekitar 6,5 hingga 7 Mohs. Warna khasnya hijau toska hingga hijau tua, dan menariknya, warnanya dapat berubah seiring waktu karena proses oksidasi.

0 Komentar