Cara Mengatasi Anak Tantrum Tanpa Panik

ILUSTRASI anak tantrum didepan ayahnya . (freepik)
ILUSTRASI anak tantrum didepan ayahnya . (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSRPES – Banyak orang tua yang mengaku kesulitan saat mengatasi anak yang sedang tantrum, terutama di empat umum. Ada orang tua yang terpancing ikut emosional, panik hingga stres dan akhirnya memberikan apa yang diminta anak.

Mengatasi tantrum yang seperti ini sesungguhnya bukan langkah tepat, karena justru akan menjadi senjata bagi anak setiap kali menginginkan sesuatu. Anak jadi tahu kelemahan orang tuanya.

Lalu bagaimana langkah yang tepat mengatasi tantrum pada anak tanpa harus emosional dan panik? Dokter Anak dari Rumah Sakit Primaya Hospital Bekasi Timur dokter Citra Amelinda akan memberikan tipsnya.

Baca Juga:Naskah Khutbah Jumat Tentang Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan di DalamnyaSaatnya Berburu Uang Kuno Murah, ini Lokasi Penjualan Ribuan Koleksi Numismatic Terbesar di Indonesia

Menurut Dokter Citra, Tantrum merupakan perilaku emosional dengan spektrum bervariasi mulai dari marah, frustasi, perilaku tidak terorganisir yang terjadi ketika anak “kalah”.

“Menginjak usia lebih dari 1 tahun anak mulai bisa NEGOSIASI, saat “Kalah” menjadi Aksi (Tantrum),” ujarnya.

Bentuk perilaku tantrum yang biasaya dilakukan anak diantaranya:
– Menangis, berteriak, mengkakukan tangan kaki, melekukkan punggung, menendang, menjatuhkan diri
– Pada beberapa kasus, anak menahan napas, muntah, menghancurkan barang, bertindak agresif

Mengapa Anak Tantrum?
Tantrum biasanya terjadi pada usia 1-3 tahun
Pada usia tersebut,
– Mulai berkembang kemampuan sosial dan emosi
– Belum bisa mengekspresikan emosi lewat kata
– “Sense of self”, ingin menguji ke”AKU”annya dan melihat reaksi orang terhadap perilaku dirinya

“Pada anak yang lebih tua, tantrum terjadi karena mereka belum tahu cara mengekspresikan perasaan yang tepat,” jelasnya

Dia juga menyebut bahwa tantrum adalah cara anak mengekspresikan dan mengatur perasaannya, belajar memahami perubahan yang ada di sekelilingnya

Apa saja Pencetus Tantrum?
– Temperamen, cara anak menyikapi sesuatu, setiap anak terlahir dengan temperamennya masing-masing.
– Lapar, stress, kelelahan, overstimulasi
– Situasi yang tidak disukai (Contoh: mainannya direbut)
– Khawatir
– Ketakutan, malu

Baca Juga:Larangan Memotong Kuku dan Rambut Bagi yang akan Berqurban, Bagaimana Kalau Sudah Terlanjur?Benarkah Aplikasi GIRcycle Penghasil Uang? Modal Rp300.000 Hasilkan Rp3,2 Juta Dalam Waktu Singkat

Cara Meminimalisir Tantrum
– Kurangi stress, lelah dan overstimulasi
– Belajar memahami perasaan bossbaby
– Cari tahu pemicu tantrum (lelah, stress atau lainnya)

0 Komentar