BPBD Cimahi Desak Tambahan Anggaran Demi Kesiapsiagaan Bencana

BPBD Cimahi Desak Tambahan Anggaran Demi Kesiapsiagaan Bencana
BPBD Cimahi Desak Tambahan Anggaran Demi Kesiapsiagaan Bencana
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di tengah ancaman bencana yang terus mengintai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mendesak penguatan anggaran untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana, terutama dalam hal logistik dan peralatan penyelamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, menegaskan bahwa sektor logistik merupakan elemen vital dalam operasi darurat yang tidak boleh tersentuh oleh kebijakan efisiensi anggaran.

“Efisiensi tidak menyentuh logistik, karena itu jantung dari kesiapsiagaan kami. Dalam tanggap darurat, logistik menjadi penopang utama,” ujarnya kepada Jabar Ekspres, Senin (12/5/2025).

Baca Juga:Pemusnahan Amunisi Berujung Petaka, Ini Daftar Korban Tewas dalam Ledakan Cibalong GarutTragedi Maut di Garut: 11 Orang Dilaporkan Tewas saat Pemusnahan Amunisi

Ironisnya, meski berperan strategis, BPBD Cimahi belum memiliki kantor permanen dan masih menyewa bangunan milik pihak ketiga. Hal ini, menurut Andy, berdampak pada optimalisasi kerja serta perawatan fasilitas.

“Gedung kantor bukan aset daerah. Ini persoalan mendasar, apalagi gudang logistik kami juga sangat terbatas,” jelasnya.

Kendati demikian, BPBD Cimahi tetap mencatatkan prestasi dengan meraih indeks ketahanan daerah tertinggi di Jawa Barat tahun 2024. Prestasi itu, kata Andy, menunjukkan kesiapan Cimahi di atas kertas, meski masih banyak kendala di lapangan.

Ia juga menyebut bahwa peralatan tanggap bencana yang ada masih berfungsi baik, berkat pengecekan rutin tahunan sebagai bagian dari SOP standar. Namun, tantangan tetap besar karena keterbatasan anggaran membuat pengadaan peralatan kebencanaan hanya bisa dilakukan secara bertahap.

“Setiap tahun minimal ada 10 item alat yang wajib dipenuhi sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tapi semuanya tergantung dari alokasi dana,” tambahnya.

BPBD Cimahi menghadapi potensi dari 10 jenis bencana, dengan gempa bumi menjadi ancaman utama. Oleh karena itu, fasilitas seperti jalur evakuasi dan titik kumpul terus ditambah meski anggaran terbatas.

“Hubungan antara besar anggaran dan ketangguhan kebencanaan itu sangat erat. Semakin besar dukungan, semakin tangguh Unit Reaksi Cepat kami,” ungkap Andy.

Baca Juga:Tak Mau Ada Titipan dalam SPMB! Komisi IV DPRD Kota Bogor Ultimatum Disdik52 Preman di Kabupaten Bandung Diciduk, Polisi Sita 104 Barang Bukti Termasuk Airsoft Gun dan Sajam

Pelatihan-pelatihan seperti vertical rescue, CPR, hingga pertolongan pertama terus digelar, meskipun belum optimal. Harapannya, ke depan, BPBD memiliki fasilitas milik sendiri dan anggaran yang memadai untuk menjaga keselamatan warga Cimahi dari bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

0 Komentar