PPKS Asal Luar Kota Bandung Sentuh Angka 60 Persen, Dinsos Bakal Lakukan Reunifikasi

JABAR EKSPRES – Dinas Sosial Kota Bandung beberkan fakta usai lakukan penjaringan para pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di kota kembang.

Kepala Dinsos Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mengungkapkan, lewat penjaringan pihaknya, ditemukan sekitar 60 persen PPKS berasal dari luar kota kembang, seperti dari kawasan Cirebon, Cilacap, Purwakarta, Sumedang, Banyumas dan Banjar.

“Yang paling banyak berasal dari Cirebon dan Cilacap. Mereka datang ke Bandung untuk mencari penghidupan di jalan,” ujar Soni, Rabu (7/5).

Guna menanggulangi permasalahan ini, pihaknya bakal melakukan reunifikasi yakni pengembalian PPKS ke keluarganya dan diserahkan ke dinas sosial daerah asal.

Hal tersebut bertujuan memutus rantai peredaran PPKS antar wilayah, dan memastikan tanggung jawab sosial dilakukan lintas daerah.

BACA JUGA: 6 Kendaraan di Jalan Anggrek Kota Bandung Terlibat Lakalantas, Satu Orang Tewas!

“Kalau dia bukan warga Bandung, kami kembalikan ke keluarganya dan koordinasikan dengan dinas sosial kota asal,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Soni, untuk PPKS yang berasal dari Kota Bandung, pihaknya bakal memberikan pembinaan menyeluruh mencakup aspek fisik, mental dan spiritual.
Dinsos kota kembang bakal menggandeng TNI untuk memberikan pelatihan di Dodik sebagai bagian dari program pemulihan motivasi dan karakter.

“Tahun depan kami kerja sama dengan TNI untuk pembinaan di Dodik. Tujuannya agar mereka punya semangat baru untuk hidup mandiri,” kata dia.

Menurutnya, kebanyakan dari PPKS tersebut bekerja sebagai pengamen, pengemis atau melakukan aktivitas jalanan lainnya.

BACA JUGA: SPMB Kota Bandung 2025 Mulai Dibuka, Farhan Minta Warga Waspada Terkait Iming-Iming Oknum Curang

Mereka memanfaatkan simpati para pengguna jalan, dan yang paling sering dieksploitasi adalah lansia, anak-anak serta penyandang disabilitas.

Maka dari itu, Soni mengingatkan agar masyarakat tidak memberi uang di jalan karena dinilai semakin memperkuat pola eksploitasi. Dirinya menghimbau agar warga sebaiknya menyalurkan bantuan lewat lembaga yang kredibel.

“Selama masih ada yang memberi, mereka akan terus datang. Kalau masyarakat berhenti memberi di jalan, kita sudah membantu dari hulu,” pungkasnya. (dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan