Sopir Truk Keluhkan Kemacetan di TPA Sarimukti, Ini Penyebabnya!

JABAR EKSPRES – Sopir truk pengangkut sampah mengeluhkan kepadatan di sekitar TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada sepekan terakhir.

Kepadatan aktivitas menuju TPA Sarimukti tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya jalanan licin, hingga kapasitas over load, serta terbatasnya alat berat menjadi penyebab jalan menuju TPA Sarimukti tersendat.

Dampaknya, sopir dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kota Bandung terjebak hingga berjam-jam untuk masuk ke area TPA guna menurunkan muatan.

“Terjebak antre 2 jam baru bisa buang,” kata sopir truk pengangkut sampah dari Kabupaten Bandung, Omat Tomson (40), saat dihubungi, Rabu (7/5/2025).

BACA JUGA: Pengaktifan Zona 5 Perluasan di TPA Sarimukti Dipastikan Mundur, Pengelola: Tergantung Kesiapan

Menurutnya, kondisi antrean truk sampah menuju TPA Sarimukti memang telah terjadi sejak sepekan terakhir. Namun yang terparah terjadi pada Senin (3/5) kemarin.

Ia juga mengatakan bahwa durasi antrean makin panjang dan lama, bahkan menyebabkan sebagian sopir ketiduran di belakang setir mobil karena laju kendaraan lambat.

“Paling parah tiga hari terakhir. Antrean panjang sampai 2 kilometer,” jelasnya.

Kondisi antrean truk sampah ini disebabkan buruknya landasan menuju TPA Sarimukti serta alat berat untuk menurunkan sampah. Sehingga, jalan masuk berubah licin dan banyak truk lama menurunkan muatan karena kendala alat berat.

“Landasan di TPA licin, penuh sampah dan lumpur. Terus alat berat juga gak operasi semua,” jelas Omat.

BACA JUGA: Salahkan Sistem Pembuangan ke TPA Sarimukti, Pemkot Bandung Kini Minta Bantuan Pemprov Selesaikan Gunungan Sampah Pasar Gedebage

Kondisi antrean ke TPA Sarimukti diamini pengelola TPA Sarimukti. Selain cuaca yang menyebabkan akses licin, sendatan angkutan truk disebabkan karena alat berat untuk menimbun sampah diperbantukan untuk menurunkan muatan truk.

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, KBB, Zidni Ilman mengatakan zona 3 dan 2 TPA Sarimukti yang dipakai untuk lokasi pembuangan kondisi sampahnya telah menggunung melebihi ketinggian truk. Sehingga sampah dari truk tidak bisa otomatis langsung dibuang.

“Perlu alat berat untuk membantu menurunkan muatan sampah sehingga memakan waktu. Alat berat kita ada empat, dua digunakan untuk bantu turunkan muatan dari truk. Sehingga itu memakan waktu. Beda kalau kondisi normal, ketika sampah tidak menggunung, muatan bisa langsung dibuang oleh truk tanpa perlu bantuan alat berat,” jelas Zidni. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan