Kesiapan Baru 20 Persen, BPBD Kota Cimahi Masih Jauh dari Ideal!

JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi masih jauh dari ideal, sebab mereka masih mengalami kekurangan logistik hingga kekurangan personel khusus tanggap bencana alam.

Seperti disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan saat ditemui Jabar Ekspres, Selasa (6/5/2025). “Untuk tanggap bencana alam sekarang, posisinya karena masih dari tahun lalu, buffer stock itu persediaan wajib yang harus disediakan pada saat akhir anggaran, yaitu 20 persen.”

Sementara hingga saat ini, ia menuturkan bahwa pengadaan buffer stock mulai dari makanan, sandang, serta logistik masih dalam proses pengadaan.

Namun, meski stok yang tercapai baru 20 persen, Fitriandy memastikan pihaknya akan segera memenuhi stok logistik dalam waktu dekat.

BACA JUGA:BPBD Cimahi Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Masyarakat Diminta Waspada

“Jadi tidak lama lagi akan ke 100 persen lagi. Persiapan untuk sandang, pangan, kemudian hal obat-obatan tidak, tapi pakaian bayi, pakaian, sarung segala macam, kita sediakan sekarang,” katanya.

Sebab, kata dia, efisiensi anggaran tidak berpengaruh terhadap sektor logistik BPBD Cimahi, justru anggaran perjalanan dinas dan pengadaan pakaian dinas yang dikurangi. Mengingat, logistik sangat penting untuk kesiapan dalam tanggap bencana alam.

“Kita efisiensi itu lebih kepada perjalanan dinas tentunya, kemudian pengadaan pakaian dinas, kemudian juga rapat-rapat, jumlah standar rapat kita kurangi,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, logistik tidak ada yang kurangi. Menurut Fitriandy salah satu persiapan elemen dalam melaksanakan tanggap darurat bencana, yaitu penyerahan logistik tanggap bencana.

Meski logistik disiapkan, jumlah personel menjadi tantangan besar. Dari total 36 orang yang bertugas di BPBD Cimahi, hanya 10 orang yang merupakan personel operasional tanggap darurat bencana.

BACA JUGA:Masuki Puncak Musim Hujan, BPBD Cimahi Peringatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi

“Personel BPBD termasuk administrasi itu 36 orang. Namun untuk penanganan bencana, yang ‘oranye asli’ itu sekitar 10 orang. Itu dibantu dengan 4 orang atau 5 orang termasuk saya dalam pelaksanaan tanggap bencana. Ini memang kelihatan kecil,” kata Fitriandy.

Menurut kajian yang dilakukan Inspektorat, idealnya Kota Cimahi membutuhkan sedikitnya 30 petugas tanggap darurat. Angka tersebut didasarkan pada pembagian kerja tiga regu, masing-masing terdiri dari 10 orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan