JABAR EKSPRES – Dua pelaku begal yang kerap beraksi di wilayah Bypass Cicalengka, Kabupaten Bandung, akhirnya ditangkap jajaran Polsek Cicalengka.
Salah satu pelaku justru tertangkap saat datang berobat ke rumah sakit akibat luka yang dialaminya saat beraksi.
Kanit Reskrim Polsek Cicalengka, IPTU Umu Muhaimin, menjelaskan jika kejadian pembegalan tersebut terjadi pada Sabtu (3/5/2025) pukul 17.00 WIB, di Jalan Bypass, Desa Panenjoan. Saat itu, korban berinisial DI (62), seorang sopir, tengah beristirahat di pinggir jalan.
“Korban ditemukan dalam kondisi berlumuran darah di bagian tangan. Kami langsung mengevakuasi ke rumah sakit dan melakukan olah TKP,” ujar Umu saat ditemui di Mapolsek, Selasa (6/5/2025).
Menurut Umu, aksi kejam pelaku terekam kamera CCTV dan sempat viral di media sosial, memperlihatkan korban terluka parah akibat perlawanan saat kejadian.
Dari keterangan saksi dan hasil penyelidikan, polisi mengetahui salah satu pelaku, Sandi Purnama (32), mengalami luka dalam insiden tersebut.
Polisi pun menduga pelaku akan mencari pengobatan medis dan langsung bersiaga di rumah sakit.
“Dan bener, sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku datang diantar istrinya dan seorang temannya. Korban yang juga sedang dirawat di rumah sakit mengenali pelaku dan memberitahu anggota kami,” terangnya.
Umu menambahkan, saat diteriaki, pelaku sempat mencoba melarikan diri, namun berhasil ditangkap di sekitar Jembatan Cikopo.
Berdasarkan pengembangan, polisi kemudian menangkap pelaku kedua, Riki Maenaki (24), di daerah Bojong Menje tak lama setelahnya.
Diketahui, para pelaku menggunakan modus yang sama dalam setiap aksinya, yakni menyasar kendaraan seperti truk, mobil boks, dan pick-up yang sedang berhenti di pinggir jalan.
“Mereka mendatangi kendaraan saat sopir sedang lengah, kemudian menodong dengan golok dan meminta barang-barang berharga,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan jika para pelaku bukan orang baru dalam dunia kriminal. Pihaknya pun sudah menerima empat laporan resmi dengan modus serupa.
“Tapi menurut pengakuan pelaku, mereka sudah lebih dari empat kali melakukan aksi di kawasan Cicalengka,” katanya.
Ia juga menyebut, jika mayoritas korban adalah sopir dari luar kota yang tidak mengetahui bahwa kawasan tersebut rawan.