Tak Terhalang Kendala Distribusi, Pemkot Cimahi Tancap Gas Sebar Gizi Merata ke Seluruh Sekolah!

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi terus memperluas jangkauan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar sekolah dasar dan menengah pertama.

Namun, tantangan dalam distribusi ke sekolah-sekolah yang berada di gang sempit menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemkot Cimahi.

Para siswa SMPN 2 Cimahi tampak antusias menerima kotak makan bergizi yang dibagikan secara cuma-cuma. Salah satunya, Indira (14), siswa kelas 7, yang mengaku senang mendapat paket makan siang berbeda dari biasanya.

“Kelihatannya enak. Biasa bekal nasi dan telur, ini ada tumis sayuran dan tumis daging, ditambah jeruk dan susu UHT,” ucapnya dengan wajah sumringah belum lama ini.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, yang memantau langsung pelaksanaan di SMPN 2 Cimahi, menjelaskan bahwa MBG merupakan program pemerintah pusat untuk mendorong peningkatan gizi anak usia sekolah.

Di Kota Cimahi, layanan MBG ditunjang oleh dapur umum yang kini beroperasi di bawah Kodim 0609/Cimahi.

“Hari ini SMPN 2 Cimahi baru mulai kebagian MBG. Infrastruktur penyediaan makanan ini akan terus kami dorong agar cakupannya bisa menjangkau seluruh pelajar di Kota Cimahi,” ujar Adhitia.

Sampai saat ini, dapur umum melayani 3.050 anak dari tiga sekolah, yakni SMPN 2 Cimahi, SMPN 3 Cimahi, dan SD Kartika. Program ini sebelumnya hanya menjangkau wilayah Kecamatan Cimahi Utara dengan kapasitas 3.500 porsi per hari.

“Wilayah terlayani sudah mencakup perwakilan Cimahi Utara dan sekarang Cimahi Tengah. Untuk Cimahi Selatan kita siapkan dulu dapur sehatnya,” ujarnya.

Adhitia menegaskan, pengolahan dan distribusi makanan dilakukan dengan pengawasan ketat demi menjaga kualitas dan keamanan pangan. Pemkot Cimahi menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan standar gizi dan higienitas tetap terjaga.

“Dari mulai pengambilan bahan baku hingga distribusi makanan dijaga dengan ketat. Jadi, insyaallah di Kota Cimahi tidak akan terjadi kejadian keracunan seperti yang terjadi di kota lain,” katanya.

Selain BGN, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial juga terlibat aktif dalam pelaksanaan program ini sesuai peran teknis masing-masing.

Meski mendapat sambutan baik dari pelajar, Adhitia mengakui distribusi menjadi salah satu hambatan teknis yang dihadapi. Letak beberapa sekolah di kawasan permukiman padat dan gang sempit menjadi kendala pengantaran makanan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan