Hardiknas, Adityawarman Tegaskan Pendidikan Harus Menjadi Hak yang Setara

JABAR EKSPRES — Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. Adityawarman Adil mengajak semua pihak untuk menjadikan pendidikan sebagai hak, bukan kemewahan yang hanya bisa diakses segelintir orang.

Ia menekankan pentingnya pembenahan sistem pendidikan di Kota Bogor agar benar-benar inklusif dan memihak seluruh lapisan masyarakat.

Dalam refleksinya, Adityawarman menyebut bahwa meskipun Kota Bogor mencatat capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 79,03 pada 2024, masih terdapat ketimpangan signifikan dalam akses dan kualitas pendidikan.

“Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD mencapai 98,48 persen, namun menurun menjadi 88,43 persen di jenjang SMP dan hanya 61,36 persen di SMA. Untuk perguruan tinggi, lebih rendah lagi, hanya 20,51 persen,” ujarnya Jumat (2/5).

BACA JUGA:Pemerintah Genjot Pemerataan Akses Pendidikan Lewat Digitalisasi Pembelajaran

“Ini tanda bahwa banyak anak-anak kita belum bisa melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi maupun sosial,” imbuh Adit sapaanya.

Pihaknya juga menyoroti dominasi sekolah swasta di Kota Bogor, terutama di tingkat TK hingga SMA, yang menandakan belum optimalnya peran negara dalam menjamin akses pendidikan dasar hingga menengah.

“Kita tidak ingin pendidikan menjadi komoditas. Negara harus hadir lebih kuat, apalagi bagi keluarga berpenghasilan rendah,” tegas Adit.

Politisi PKS ini juga menyampaikan keprihatinan atas masih tingginya angka lulusan SMK yang justru mendominasi daftar pencari kerja, padahal pendidikan vokasional seharusnya menjadi jembatan ke dunia industri.

BACA JUGA:Hari Pendidikan Nasional: Hetifah Dorong Komitmen untuk Pendidikan yang Berkualitas

“Kita perlu sinergi antara sekolah dan dunia kerja agar kurikulum sesuai kebutuhan nyata. Jangan sampai lulusan SMK hanya jadi pengangguran terdidik,” dorongnya.

Untuk itu Adit menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan semua pihak, termasuk dunia usaha, dalam membangun ekosistem pendidikan yang merata dan berkeadilan.

Dia berharap Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini menjadi titik balik untuk memperjuangkan sistem pendidikan yang membebaskan, memanusiakan, dan menjangkau semua.

“Pendidikan bukan hanya urusan dinas, tapi urusan seluruh warga kota. Dari ruang kelas hingga meja perencanaan anggaran, semuanya harus punya satu semangat: mencerdaskan kehidupan bangsa secara merata,” tandas Adit. (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan