JABAR EKSPRES — Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. Adityawarman Adil, menyerukan pentingnya keberpihakan pada setiap kebijakan pemerintah terhadap para buruh.
Adit, sapaanya, menilai bahwa kerja keras buruh tak boleh hanya dihargai secara simbolis, tetapi harus dibalas dengan perlindungan, peningkatan kesejahteraan, dan jaminan hidup yang layak.
“Semoga setiap tetes keringat para buruh berubah menjadi berkah bagi keluarga dan masa depan bangsa,” katanya dikutip Jumat (2/5).
Menurutnya, kini sudah saatnya negara, termasuk pemerintah kota, menyusun kebijakan yang benar-benar berpihak kepada buruh, bukan hanya mengakomodasi kepentingan industri atau statistik pertumbuhan semata.
Adit juga menyoroti bahwa meskipun Kota Bogor mengalami kemajuan signifikan, dengan IPM mencapai 79,03 dan tingkat pengangguran menurun menjadi 8,13 persen pada 2024, masih banyak tantangan yang dihadapi para pekerja, terutama mereka yang berada di sektor informal.
BACA JUGA: Food Street Pelataran Malam Pasar Ciluar Jadi Surga Kuliner Bogor yang Wajib Dikunjungi
Politisi PKS ini menyebut, sekitar 210 ribu warga Kota Bogor tercatat bekerja di sektor informal, tanpa kepastian upah layak, perlindungan sosial, atau akses pelatihan keterampilan.
“Kita perlu mendorong transformasi sektor informal menjadi lebih formal dan terlindungi. Pemerintah harus memfasilitasi pelatihan kerja yang terarah, mendorong sertifikasi keterampilan, serta memberikan akses kepada jaminan sosial bagi semua pekerja,” tegas Adit.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya melihat kembali formula penghitungan upah minimum agar benar-benar mencerminkan kebutuhan hidup layak di kota seperti Bogor.
Selain itu, pendidikan kejuruan harus disinergikan dengan kebutuhan dunia kerja untuk mengurangi jumlah pencari kerja dari lulusan SMK dan SMA yang mendominasi statistik pengangguran.
Untuk itu Adit mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan momentum Hari Buruh sebagai titik tolak penguatan komitmen terhadap keadilan sosial.
BACA JUGA: Hardiknas 2025, Angka RLS di Kabupaten Bogor Masih Rendah
“Buruh adalah mitra sejajar dalam pembangunan. Jika kebijakan tidak berpihak kepada mereka, maka pembangunan kehilangan arah moralnya,” ucap dia.
“Mari kita tegakkan keberpihakan untuk buruh demi masa depan yang lebih adil dan bermartabat,” imbuh Adit. (YUD)