400 Siswa Keracunan Makanan Gratis di Tasikmalaya, Program MBG Jadi Sorotan

JABAR EKSPRES – Sebanyak 400 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, (30/4) malam.

Hingga Jumat pagi (2/5), sembilan siswa masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan setempat, sementara sisanya telah diperbolehkan pulang untuk pemulihan di rumah.

Gejala yang dikeluhkan para siswa meliputi mual, muntah, dan pusing. Siswa yang terdampak berasal dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah.
Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat terkait keamanan makanan dalam program MBG yang diluncurkan untuk mendukung gizi siswa di sekolah.

Dikutip dari Radar Ciamis Jabar Ekspres Grup, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait insiden tersebut.

Pihaknya langsung diterjunkan ke lapangan untuk melakukan verifikasi data dan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan guna mengidentifikasi sumber permasalahan.

“Sebanyak 27 siswa sempat menjalani perawatan medis. Mayoritas mengalami gejala ringan seperti diare dan sudah ditangani,” ungkap Dadan setelah mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Setda Tasikmalaya.

BACA JUGA: Dampak Buruk MBG, Pedagang Kantin Sekolah Menjerit 

Dadan menegaskan bahwa penyebab pasti keracunan belum bisa dipastikan. Sebab pemeriksaan laboratorium masih berlangsung. Sampel makanan dari program MBG telah dikirim untuk analisis guna memastikan sumber kontaminasi.

Ia juga menekankan pentingnya tidak berspekulasi sebelum hasil resmi keluar. “Kami menunggu data akurat dari laboratorium. Sampel sudah dikirim, dan kita harus menunggu hasilnya,” jelasnya.

Mengenai keberlanjutan program MBG, Dadan menyatakan bahwa keputusan berada di luar kewenangan Dinas Pendidikan.

Meski demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan program harus dievaluasi agar kejadian serupa tak terulang.

“Program ini tujuannya baik, tetapi implementasinya perlu dievaluasi. Fokus kami sekarang adalah memastikan kondisi siswa stabil dan melakukan pendataan menyeluruh,” tambahnya.

BACA JUGA: 342 Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan Usai Santap Hidangan MBG

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr Heru Suharto, menyebutkan bahwa sembilan siswa masih dirawat di puskesmas hingga Jumat pagi.

Tim surveilans telah diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki dan mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan