JABAR EKSPRES – Gebrakan baru kembali diluncurkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kali ini program tersebut menyasar anak-anak dan remaja yang kerap berkelahi. Mereka bakal dibawa ke kompleks militer untuk dibina.
Hal ini diumumkan Dedi Mulyadi pada Jumat (25/4). Ia menjelaskan bahwa program tersebut merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak-anak sekolah, terutama bagi mereka yang orang tuanya sudah merasa tidak sanggup untuk mendidik anak-anaknya.
Seperti kenakalan remaja yang meliputi malas sekolah, terlibat perkelahian, mabuk-mabukkan, hingga membuat kegaduhan di lingkungan.
“Mereka (orang tua.red) bisa menghubungi koordinator penanganan kenakalan setempat. Mereka (anak-anak nakal.red) akan diangkut dibawa ke komplek militer untuk pendidikan. Sektar 6 bulan sampai 1 tahun,” terangnya.
BACA JUGA: Jaga Iklim Investasi, Satgas Anti Premanisme Bentukan Dedi Mulyadi di Dukung Ketua Komisi III DPR RI
Pria yang akrab disapa KDM ini melanjutkan, kebijakan tersebut akan mulai diterapkan pada 2 Mei mendatang.
“Mereka (anak-anak.red) dididik sampai tumbuh menjadi anak yang punya kesadaran, anak yang berbakti dan sayang linkungan,” sambungnya.
KDM menegaskan, kebijakan ini diambil atas dasar keresahan yang terjadi di Jawa Barat.
“Kalau tidak ada pemimpin yang berani, saya khawatir anak-anak akan kehilangan masa depan,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Jawa Barat saat ini, di mana banyak orang enggan berinvestasi atau berwisata karena maraknya tindakan premanisme.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Kena Teror, Begini Analisa Guru Besar Keamanan Unpad
“Yang hadir justru orang-orang yang berbuat kerusakan, yaitu orang-orang yang tiap hari kerjanya memalak,” kata dia.
Meski menyadari bahwa kebijakan ini tidak akan disukai semua pihak, KDM menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah demi kebaikan bersama.
“Perubahan itu memang ada yang suka dan tidak suka. Yang penting saya pikirkan adalah kebijakan saya bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak,” tuturnya.(son)