JABAR EKSPRES – Pihak Sekola Menengah Atas Negri (SMAN) 1 Kota Bandung atau SMANSA, mengaku telah menyerahkan sepenuhnya kepada Biro Hukum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar atas polemik sengeketa lahan dengan Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK).
Diketahui, pada Kamis (17/4) kemarin, Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) Bandung resmi memutuskan dan mengabulkan semua gugatan yang dilayangkan oleh PLK, kepada BPN Kota Bandung dan Disdik Jabar atas sengeketa lahan seluas 8.450 meter persegi yang berada di SMAN 1 Kota Bandung.
Menanggapi hal ini, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang kesiswaan SMAN 1 Kota Bandung Kardiana mengatakan, untuk langkah selanjutnya pihak sekolah kini telah menyerahkan sepenuhnya ke Biro Hukum Jabar.
“Kebetulan tadi ibu Kepala Sekolah menyampaikan bahwa beliau akan ke Biro Hukum untuk berkoordinasi dan mengetahui langkah kelanjutannya seperti apa, apakah kita Banding atau tidak. Biro Hukum yang mengetahuinya, karena yang digugatnya itu BPN dan Disdik, bukan SMAN 1 nya,” ujarnya saat ditemui di SMAN 1 Kota Bandung, Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Kota Bandung, Senin (21/4/2025).
BACA JUGA:Komisi V Sayangkan Hasil Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Disdik Jabar Kurang Koordinasi
Disinggung soal kondisi sekolah dan siswa pasca adanya hasil putusan yang dikeluarkan oleh PTUN atas polemik sengketa lahan tersebut, Kardiana mengungkapkan bahwa kini tengah dihantui kekecewaan dan keresahan.
“Kalau untuk kondisi sekarang setelah adanya hasil putusan, jelas kami sangat kecewa. Karena kita mengikuti mulai dari sidang-sidang sebelumnya dari sidang pertama sampai sidang keenam, jadi pasti sangat kecewa karena kenapa sampai pihak PLK yang dimenangkan, dan tidak melihat saksi dari kami,” ungkapanya
Meski begitu, Kardiana menuturkan bahwa pihaknya akan terus menyarankan khususnya kepada seluruh siswa untuk tetap tenang meski sekolahnya kini tengah dihadapi polemik sengeketa lahan.
“Karena jangan sampai ini menjadi keresahan. Kita juga tidak tahu kenapa kita kalah, tapi insyallah kalau banding nanti kemungkinan besar kita pasti menang,” ungkapnya.
“Jadi kami pihak sekolah kepada anak-anak untuk tetap fokus belajar dengan baik, dan anggap saja (polemik) sebagai rintangan yang memang harus dihadapi. Jadi tidak usah takut, dan kami menyarankan anak-anak jangan sampai turun ke jalan (menggelar aksi),” pungkasnya.