JABAR EKSPRES – Wakil Presiden ke-13 Ma’ruf Amin menilai bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap rencana pemerintah untuk mengevakuasi warga Palestina di Gaza ke Indonesia.
Hal itu disampaikan olehnya setelah menghadiri acara halalbihalal di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jakarta, Minggu (20/4) malam.
“Saya kira yang penting itu bagaimana mengatasi kesulitan yang ada di Gaza dengan cara apapun. Kalau itu bisa menyelesaikan, ya tidak ada masalah,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (21/4/2025).
Namun demikian, ia tidak memungkiri bahwa gagasan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Untuk itu, kata dia, jika memang sulit dilakukan maka pemerintah dapat fokus untuk memberikan bantuan kepada warga Gaza.
BACA JUGA:Ribuan Massa Aksi Solidaritas Palestina Kecam Penghianatan Israel Terkait Gencatan Senjata di Gaza
“Buat memindahkan juga hal yang tidak mudah kan, tetapi membantu di sana juga tidak mudah. Jadi, mana yang paling mungkin kita dapat memberi bantuan,” kata dia.
Di sisi lain, rencana pemerintah untuk mengevakuasi warga Gaza ke Tanah Air juga menuai sejumlah pro kontra dari berbagai kalangan. Salah satu tokoh publik yang turut mengomentari hal ini, yakni Nadin Amizah.
Melalui unggahan di cerita Instagramnya, pelantun lagu “Sorai” itu menyatakan protes terhadap rencana tersebut.
“Warga Palestina tidak membutuhkan pengungsian atau evakuasi. Mereka membutuhkan kebebasan, mereka membutuhkan TANAH MEREKA,” tulis Nadin beberapa waktu lalu.
“Kita sedang mendorong ke arah yang salah,” sambungnya.
BACA JUGA:Gencarkan Dukungan Kemanusian untuk Gaza, 15 Ribu Masyarakat Jabar Turun Aksi Bela Palestina
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia berencana mengevakuasi ribuan warga Palestina di Gaza ke Indonesia pada Rabu (9/4) dini hari.
Oleh sebab itu, dia mengatakan, akan meminta dukungan saat melakukan kunjungan kenegaraan selama 9-14 April 2025 ke lima negara, yakni Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Namun, Presiden saat di Turki, Jumat (11/4) sore waktu setempat, menegaskan bahwa evakuasi tersebut hanya bersifat sementara dan bukan permanen.