Peringati Hari Kartini, Dedie Rachim Tegaskan Program Sosial dan Pendidikan Jadi Prioritas Utama

JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan program prioritas mendatang Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang menyoroti isu-isu kesejahteraan sosial, pendidikan, ketahanan pangan, serta ketertiban di ruang publik.

Hal itu disampaikannya saat memimpin apel pagi yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kartini di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (21/4).

Salah satu program yang menjadi sorotan adalah peluncuran “Bogor Nyaah Ka Indung”, yang merupakan turunan dari program Provinsi Jawa Barat “Jabar Nyaah Ka Indung”.

Program ini menyasar perempuan lansia yang hidup sendiri, dalam kondisi miskin, serta tidak memiliki kemampuan ekonomi dan fisik.

BACA JUGA:3450 Kuota Haji Kabupaten Bogor Paling Banyak se-Indonesia

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bogor akan dilibatkan langsung sebagai pendamping melalui pendekatan satu ASN untuk satu lansia.

“Kita harus petakan dan verifikasi secara riil, by name by address. Lurah dan camat harus turun langsung, agar bantuan ini benar-benar menyasar kaum perempuan tua renta tidak berdaya yang selama ini mungkin terlupakan,” ujar Dedie dalam pidatonya.

Di bidang pendidikan, Kota Bogor akan menghadirkan tiga program baru. Pertama, Sekolah Rakyat, yang akan dibangun di Rancamaya, Bogor Selatan, untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tidak memiliki biaya transportasi dan sekolah.

Kedua, Sekolah Garuda, diperuntukkan bagi anak-anak tidak mampu namun berprestasi. Ketiga, Sekolah Prestasi, ditujukan untuk para calon atlet muda di Kota Bogor.

BACA JUGA:Angkat Isu Bullying, Film Rumah Untuk Alie  Digemari Karena Refleksikan Luka Batin Remaja

Sementara dalam mendukung ketahanan pangan, Dedie menyebut bahwa saat ini Kota Bogor tengah menyiapkan 82 dapur sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan menyasar sekitar 120.000 siswa.

Saat ini, baru terdapat lima dapur yang berjalan di Kota Bogor, sehingga kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemanfaatan aset milik daerah seperti pasar-pasar tradisional, akan dioptimalkan.

“Kita akan tawarkan aset-aset Perumda Pasar dan memanfaatkan tempat yang kosong untuk digunakan sebagai dapur MBG yang diharapkan akan berdampak langsung pada siswa,” tutur Dedie.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan