Pengelolaan Belum Maksimal, Limbah Ternak di Lembang Masih Cemari Kanal Tjibarani dan Leuwilimoes

JABAR EKSPRES – Pengelolaan limbah ternak di wilayah utara Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum maksimal. Bahkan sebagian besar mereka belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Imbasnya para peternak tersebut membuang kotoran hewan langsung ke irigasi terdekat tanpa melalui proses pengolahan.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, ada sekitar 6.000 peternak sapi di tiga wilayah di Bandung Barat, meliputi Cisarua, Parongpong dan Lembang.

Ironisnya dari ribuan peternak tersebut, 70 persen peternakan sapi di wilayah Bandung Barat belum memiliki IPAL, sementara sisanya 30 persen sudah mengelola secara mandiri dengan memanfaatkan kotoran hewan menjadi pupuk organik, biogas, dan briket untuk media tanam.

BACA JUGA:Limbah Peternakan Ayam di Parongpong Dibuang Tanpa Diolah, Warga: Bau!

Gerakan pemanfaatan limbah ini pun perlu diperluas terutama untuk mengurangi pencemaran. Apalagi belum lama ini beredar video limbah kotoran sapi yang diduga berasal dari wilayah Lembang, mencemari sungai yang melintasi kanal Tjibarani, sekitar (Watervang) Leuwilimoes, Kota Bandung.

“Dari data yang ada hanya 30 persen limbah yang sudah diolah. 70 persennya masih dibuang ke perairan dari 6.000 peternakan. Sementara untuk Lembang sebanyak 5.000 peternak,” kata Pelaksanaan Tugas (PLT) Kepala Dinas Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti saat dikonfirmasi Sabtu (19/4/2025).

Untuk mengurangi pencemaran itu, Dispernakan Bandung Barat menyebut bakal mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan pengawasan secara ketat.

Selain itu, pihaknya juga telah menempatkan sejumlah petugas di berbagai titik, untuk melihat dimana saja potensi pengeluaran limbah paling banyak.

BACA JUGA:Ribuan Rumah Terdampak Limbah PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Wendi: CSR Perusahaan Tak Jelas

“Jadi kita itu bakal membuat pengolahan limbah dan mengimbau para peternak dan memanfaatkan agar tidak mencemari perairan umum. Kewajiban kami di Dispernakan membina peternakan agar tidak mencemari lingkungan,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Organisasi Perangkat Daerah Dinas Lingkungan hidup (DLH) Bandung Barat, Zamilia Moreta membenarkan limbah kotoran sapi yang melintasi Kanal Tjibarani berasal dari wilayah Lembang.

Hal tersebut berdasarkan tinjauan langsung Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dari DLH bersama petugas Dispernakan, pada Rabu, (16/4).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan