JABAR EKSPRES – Dalam perjalanan 21 tahun berdirinya Kota Banjar, Jawa Barat, terdapat banyak hal yang perlu dievaluasi terkait pembangunan yang telah dilakukan.
Calon Wali Kota Banjar, Bambang Hidayah mengatakan, hasil pembangunan yang ada saat ini dinilai belum memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
“Kami mengakui bahwa infrastruktur di Kota Banjar sudah cukup baik, dengan gedung-gedung dan jalan yang terawat. Namun, kita juga harus jujur bahwa kesejahteraan masyarakat Banjar belum tercapai,” kata Bambang Hidayah, Senin 2 September 2024.
Hal ini tercermin dari rendahnya Upah Minimum Regional (UMR) Kota Banjar dibandingkan daerah lain di Jawa Barat. “Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menarik investor, agar UMR Banjar dapat meningkat,” tambahnya.
Sementara itu, Dani Danial Muhklis, sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Banjar pendamping Bambang Hidayah, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam kepemimpinan. Mereka mengusung jargon ‘Badami’ yang mencerminkan semangat inklusif dalam kepemimpinan.
“Kami percaya bahwa membangun Banjar tidak bisa dilakukan sendiri. Kolaborasi dan partisipasi masyarakat sangatlah penting. Tagline ‘Badami’ juga mengandung makna musyawarah, yang kami harapkan dapat menjadi semangat kami dalam memenangkan kontestasi ini,” ujarnya.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Pengemudi Viral Pamer Senpi di Jakarta Timur
Dalam diskusi mengenai visi dan misi, pasangan Badami memiliki harapan besar untuk menjadikan Kota Banjar sebagai kota yang berdaya, tangguh, dan maju.
“Fokus utama kami adalah penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Danial.
Ia menekankan bahwa tugas kepemimpinan secara teologis terdiri dari dua aspek, yakni memberikan kesejahteraan dan kenyamanan bagi masyarakat.
“Kota Banjar memiliki banyak aset yang dibangun, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Tugas kami ke depan adalah menarik investor untuk memanfaatkan aset-aset ini,” kata Dani.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk memanfaatkan jaringan yang ada agar investor mau berinvestasi di Banjar, sehingga bisa membangun infrastruktur yang lebih baik dan indah,” katanya menambahkan.
Danial juga mencermati bahwa selama 21 tahun berpisah dari Kabupaten Ciamis, Kota Banjar belum memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan secara monumental.