Penendang Kepala Atlet Futsal Saat Selebrasi Disanksi 2 Tahun Tak Boleh Main

JABAR EKSPRES – Panitia Disiplin Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VIII (Pandis Porprov Jatim) akhirnya mengeluarakan keputusan terkait aksi kekerasan dalam pertandingan futsal. Sanksi hukuman diterapkan kepada pelaku penendang kepala atlet Futsal yang sedang melakukan selebrasi.

Bukan hanya kepada pelaku penendang kepala atlet futsal, sanksi juga dikenakan kepada dua orang lainnya yakni asisten pelatih futsal dan seorang pemain futsal lainnya yang juga melakukan kekerasan.

Hukuman yang diterapkan kepada pelaku penendang kepala atlet futsal yang sedang melakukan selebrasi bernama Muhammad Rafael Moreno adalah sanksi dilarang bermain dilaga resmi selama 2 tahun sejak keputusan tersebut dikeluarkan.

Baca juga :  VIRAL! Pemain Futsal Menendang Kepala Lawan yang Sedang Selebrasi Sujud Syukur

Hukuman berikutnya dikeluarkan untuk Bagus Irmawanto, yakni asisten pelatih futsal Kota Malang yang terbukti melakukan provokasi kepada pemain untuk melakukan tindakan kekerasan.

Dan yang terakhir adalah Diki Hidayat Pratama, ia menyikut pemain Kabupaten Blitar hingga tergeletak dan mendapat perawatan tim medis.

Keputusan hukuman untuk tiga orang tersebut didasarkan pada surat Pandis Porprov Jatim dengan Nomor: 002/PANDIS/PORROV/FUTSAL-JTM/IX/2023 tertanggal 13 September 2023. Yang ditandatangani oleh Ketua Pandis, Arief Syaifuddin.

“Menghukum, pemain Kota Malang nomor punggung 17 atas nama Muhammad Rafael Moreno dengan sanksi larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP maupun AFK,” bunyi keputusan hukuman yang tertulis dalam surat tersebut.

Selain mendapatkan sanksi tidak boleh bermain dalam laga atau even resmi, dalam surat tersebut juga diputuskan bahwa Rafael juga harus menjalani pembinaan dari Asosiasi Futsal Kota Malang. Hal itu dimaksudkan agar pelaku tidak mengulangi perilakunya di masa yang akan datang dan juga memberikan efek jera, sekaligus tidak ditiru oleh yang lainnya.

Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang, Bagus Orton yang mengetahui isi keputusan tersebut mengaku siap memberikan pembinaan kepada pelaku.

Baca juga : Turnamen Futsal Pelajar AXIS Nation Cup 2023 Sisihkan 240 Sekolah, SMAN 11 Semarang Raih Tiket Grand Final

“Kita pastikan melakukan pembinaan terhadap atlet tersebut, dengan tujuan agar dia tidak melakukan perbuatan itu lagi,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan