JABAR EKSPRES – Informasi tentang soal tes SKD seperti soal-soal TWK, TIU, dan TKP untuk CPNS 2023 menjadi sangat penting bagi calon peserta.

Soal-soal ini merupakan bagian integral dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS edisi tahun ini.

Dalam rangka mencapai tahap seleksi berikutnya, setiap peserta harus memperoleh skor di atas ambang batas SKD atau passing grade.

Lihat juga : Ketentuan Pas Foto CPNS 2023: Pakaian, Latar Warna, Ukuran

Mengingat pentingnya ujian ini, berikut adalah informasi rinci mengenai soal-soal TWK, TIU, dan TKP untuk CPNS 2023.

Aturan SKD CPNS 2023

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenpanRB) Nomor 651 Tahun 2023.

Ujian SKD akan memiliki durasi 100 menit, dengan pengecualian peserta penyandang disabilitas yang akan di beri waktu 130 menit.

Selain itu, terdapat total 110 soal dalam ujian SKD, terbagi menjadi 30 soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), 35 soal Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 45 soal Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Sementara, skor poin untuk jawaban yang benar adalah 5, sementara jawaban yang salah atau tidak di jawab akan mendapatkan skor 0.

Bagi soal TKP, skor poin berkisar antara 1 (terendah) hingga 5 (tertinggi), sedangkan tidak menjawab akan mendapatkan skor 0.

Dengan demikian, total skor tertinggi yang dapat di peroleh dalam SKD 2023 adalah 550 poin.

Soal TWK CPNS 2023

Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) bertujuan untuk menilai pemahaman dan kemampuan peserta dalam menerapkan konsep-konsep berikut :

1. Nasionalisme, dengan tujuan untuk memastikan kemampuan mempertahankan identitas nasional sambil mencapai kepentingan nasional.

2. Integritas, dengan fokus pada kemampuan menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen, dan konsistensi sebagai sikap yang di perlukan dalam mencapai tujuan nasional.

3. Bela negara, untuk mengevaluasi kemampuan berpartisipasi aktif dalam menjaga eksistensi bangsa dan negara.

4. Pilar negara, untuk memastikan pemahaman peserta tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.”

5. Bahasa negara, dengan tujuan menilai kemampuan peserta dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang penting dalam kehidupan bersosial, berbangsa, dan bernegara.