BACA JUGA : Hal yang Harus Kita Lakukan Sebelum Tidur Menurut Imam Al-Ghazali
Pertentangan antara Sadat dan gerakan Islam ini mencapai puncaknya dengan pembunuhan Sadat oleh anggota gerakan Islam pada tahun 1981. Penerus Sadat, Hosni Mubarak, kemudian menerapkan tindakan keras terhadap gerakan Islam di Mesir.
Walaupun demikian, tren penggunaan hijab dan niqab terus berlanjut di kampus-kampus. Beberapa kali wacana pelarangan muncul, memicu aksi demonstrasi.
Puncaknya terjadi pada tahun 2009, ketika Mufti Universitas al-Azhar, Muhammad Sayyid Tantawi, mengeluarkan fatwa yang melarang penggunaan niqab di semua kelas di universitas tersebut, terutama di kelas-kelas campuran.
Larangan ini memicu kontroversi di masyarakat Mesir, dengan Ikhwanul Muslimin berargumen bahwa Mufti al-Azhar telah melanggar prinsip syariah karena Islam tidak memiliki aturan yang melarang cadar.
Sejak saat itu, berbagai lembaga pendidikan di Mesir secara mandiri telah melarang penggunaan niqab. Pada tahun 2015, Universitas Kairo mengenakan larangan niqab untuk stafnya, dan keputusan ini dikuatkan oleh pengadilan Mesir pada tahun 2016 dan 2020 meskipun sempat mengalami peninjauan ulang.
Usulan untuk melarang niqab di parlemen Mesir dalam beberapa tahun terakhir telah menuai penolakan atau ditarik kembali. Seperti sebelumnya, larangan terbaru ini juga memicu perdebatan sengit di masyarakat Mesir.