JABAR EKSPRES – Para peneliti dan ahli bedah di NYU Langone Health telah berhasil melakukan cangkok ginjal babi ke manusia dalam sebuah penelitian terobosan. Dalam eksperimen terbaru ini, tim peneliti berhasil mentransplantasi ginjal babi yang telah mengalami perubahan gen ke tubuh seorang pria yang telah dinyatakan mati otak.
Menurut laporan yang diterbitkan, cangkok ginjal babi ini berhasil berfungsi dengan baik selama 32 hari setelah transplantasi. Pria yang menjalani transplantasi ini diidentifikasi sebagai Maurice “Mo” Miller, seorang pria berusia 57 tahun yang sebelumnya meninggal akibat tumor otak.
Kakak perempuan dari Maurice Miller memberikan pernyataan pada konferensi pers yang diadakan pada hari Rabu pagi. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi besar yang saudara laki-lakinya berikan dalam bidang ilmu transplantasi.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-78 RI, Mahfud MD: Modal Terbaik untuk Memajukan Negara dan Bangsa
Para dokter yang terlibat dalam penelitian ini menjelaskan bahwa tidak terjadi penolakan pada tubuh penerima setelah ginjal babi ini ditransplantasikan. Ginjal tersebut mampu memulai produksi urine dan mengambil alih fungsi-fungsi vital yang biasanya dilakukan oleh ginjal manusia, termasuk proses penyaringan racun.
Sementara itu, pada hari yang sama, para peneliti di University of Alabama di Birmingham Heersink School of Medicine juga mengumumkan studi kasus serupa. Mereka melaporkan tentang pasien mati otak yang menerima transplantasi dua ginjal babi yang mengalami modifikasi genetik. Meski berlangsung hanya selama tujuh hari, ginjal-ginjal babi ini berhasil berfungsi tanpa menimbulkan penolakan oleh tubuh penerima. Hasil studi tersebut telah melalui proses peninjauan oleh rekan sejawat (peer review) dan berhasil diterbitkan dalam jurnal JAMA Surgery.
Para ahli medis menyoroti pentingnya penemuan ini dalam menjembatani kesenjangan antara pasokan dan permintaan ginjal untuk transplantasi. Dalam laporan yang dikutip dari Washington Post, kedua operasi cangkok ginjal babi ke manusia ini memberikan harapan untuk masa depan, di mana ginjal-ginjal babi dapat diandalkan untuk mempertahankan fungsi normal manusia dalam jangka waktu yang lebih lama.