5 Bulan Berlalu, Korban Kebakaran di Kampung Kebon Kelapa Kabupaten Bandung Tagih Janji Pemkab

Jabar Ekspres – Sudah hampir 5 bulan sejak terjadinya kebakaran yang menghanguskan 25 rumah di Kampung Kebon Kelapa, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih belum dibangun.

Kejadian kebakaran yang terjadi pada Senin, 6 Maret 2023 itu kini masih menunggu bantuan dari Pemerintah Daerah yang rencananya akan membangun namun tak kunjung terjadi.

BACA JUGA: Si Jago Merah Lahap Rumah Warga di Jatinangor, Sebabkan Kerugian Ratusan Juta!

Bahkan sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Supriatna sempat mengatakan kepada para korban kebakaran jika rumah yang hangus terbakar habis akan kembali dibangun pada bulan Ramadhan 2023.

Dalam pantauan Jabar Ekspres, terlihat di lokasi kejadian semua bangunan yang hangus terbakar masih rata dengan tanah, bahkan tidak ada satupun bangunan yang diperbaiki.

Terlihat juga di kawasan tersebut saat ini sudah seperti lapangan, banyak warga yang melintas atau anak-anak yang bermain layangan di sekitar lokasi kebakaran.

Qory Nurhidayah (33) salah satu korban kebakaran mengatakan hingga saat ini semua warga yang menjadi korban harus mengontrak.

Lantaran hingga saat ini pembangunan yang dijanjikan masih belum ada juga.

“Semuanya jadi maksain untuk ngontrak, soalnya kan sampai saat ini juga belum ada pembangunan,” ujar Qory saat ditemui, Rabu (9/8/2023).

Qory mengungkap hingga saat ini dirinya memberanikan diri untuk mengontrak meski terasa sangat berat. Bahkan warga yang lain pun ikut mengontrak.

Bahkan kata Qory, jika dibandingkan harus terus berada di tenda darurat menurutnya sangat malu.

“Ya meskipun dengan kondisi pas-pasan lebih baik ngontrak, daripada kita terus di tenda darurat malu karena kan dekat Masjid juga ga enak sama yang mau ibadah dan lainnya,” ungkapnya.

Qory menjelaskan saat ini dirinya pun sempat akan membangun kembali rumahnya yang sudah terbakar, namun hal tersebut tidak boleh dilakukan karena masih tanah desa.

“Jadi pas mau dibangun alakadarnya pas dapat bantuan ternyata tidak boleh karena ini tanah desa, jadi makanya kita ngontrak aja,” tuturnya.

Qory pun menyebut hingga saat ini masih menunggu janji pemerintah yang rencananya akan membangun kembali bahkan bangunannya pun sudah diratakan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan