Belum Berikan Kontribusi 4 BUMD Jabar Minta Tambahan Modal!

JABAREKSPRES – Sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (Jabar) dikabarkan tengah ‘merayu’ para anggota dewan agar diberikan kembali penyertaan modal.

Wakil Ketua Komisi III Sugianto Nangolah mengatakan, usulan tambahan penyertaan modal itu disampaikan Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA).

“Itu Biro BIA menyampaikan kepada kami terkait usulan penyertaan modal kepada 4 BUMD,” ujar Sugianto Nanggolah ketika ditemui usai rapat kerja dengan Biro BIA belum lama ini, Rabu (2/8).

Menurutnya, ke empat BUMD yang meinta untuk ditambah penyertaan modal di antaranya, PT Agro Jabar, PT Jasa Sarana dan PT Milgas Utama Jabar (MUJ).

“Ke empat BUMD Itu yang kami ingat,” ujar Sugianto.

Politisi Partai Demokrat Jabar itu mengatakan, tambahan modal yang diminta oleh PT Jasa Sarana akan diperutukan untuk pembangunan proyek strategis nasional (PSN).

PT Jasa Sarana rencanannya akan membangun akses jalan yang menghubungkan ke Stasiun kereta Cepat di Tegalluar.

“Itu kan butuh shuttle bus menyambungkan Stasiun Tegalluar ke Kota Bandung dan jalan penghubung yang memadai agar tidak terjebak macet,” sebutnya.

Sementara itu BUMD PT Agro Jabar memerlukan suntikan dana untuk melakukan penguatan pasar distribusi.

Diketahui PT Agro Jabar saat ini sedang mengembangkan pusat distribusi bahan kebutuhan pokok yang sudah dibagun di Kabupaten Purwakarta.

Tujuan dari pusat distribusi ini diperuntukan untuk memperlancar rantai pasokan kebutuhan pokok yang ada di Jawa Barat dan mengendalikan inflasi.

Meski begitu, Sugianto belum bisa menyebutkan mengnai julah kebutuhan penyertaan modal dari keempat BUMD dengan alasan harus lihat data dulu

“Untuk rincian usulan anggarannya kami perlu lihat dokumen lagi,” sambungnya.

Sugianto mengatakan, usulan yang disampaikan Biro BIA tersebut tidak serta merta disetujui oleh dewan. Khusnya Komisi III.

Seluruh fraksi di DPRD Jabar akan mempertimbangkan dan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai keinginan penyertaan modal itu.

Setiap BUPD yang ingin menambah penyertaan modal harus menjelaskan mengenai rencana bisnis, kinerja, termasuk ketersediaan anggarannya.

Akan tetapi pada kenyataannya BUMD yang ingin menambah pentyertaan modal itu, sejak pertama kali berdiri sampai sekarang belum terlihat kinerja membaik dan belum memberikan kontribusi kepada PAD.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan