JABAR EKSPRES – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang diduga terlibat tindak pidana pencucian uang (TPPU). Penyidik Bareskrim Polri pun terus melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus tersebut.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang saksi-saksi yang terkait dengan dugaan TPPU yang menyeret pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang pada pekan depan.
Sebelumnya, pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang disebut-sebut terlibat penyalahgunaan zakat yang berkaitan dengan penemuan adanya ratusan rekening. Namun, dugaan TPPU tersebut belum dijelaskan secara rinci oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA: Tindaklanjuti Dugaan Penyalahgunaan Zakat di Al Zaytun, Polisi Gandeng Kemenag
“Minggu depan akan dilaksanakan konfirmasi dengan para saksi-saksi,” kata Whisnu Hermawan saat dihubungi, dikutip JabarEkspres.com dari PMJ News pada Kamis, 20 Juli 2023.
Kendati demikian, iabelum menyampaikan lebih jauh siapa saja saksi-saksi yang akan dipanggil untuk dikonfirmasi perihal dugaan kasus TPPU yang menyeret nama pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
BACA JUGA: Panji Gumilang Mengklarifikasi Soal Tawaf di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Tidak Pernah Melarang Umat ke Mekah
lebih lanjut, Whisnu Hermawan hanya mengatakan untuk saksi-saksi yang direncanakan untuk dimintai konfirmasi masih dalam koordinasi penyidik.
“Nanti masih dikoordinasikan,” kata Whisnu Hermawan.
Sebelumnya, ia menyebutkan bahwa fokus yang ditangani pihaknya saat ini yakni menganalisa rekening milik Panji Gumilang.
“Tentunya kita analisis dulu sejumlah rekening yang ada. Masih pendalaman transaksi keuangannya,” ujar Whisnu saat dikonfirmasi, Selasa, 18 Juli 2023.
Selanjutnya, Whisnu pun menambahkan bahwa pihaknya baru akan mulai menjadwalkan pemanggilan terhadap sejumlah saksi yang terkait dengan kasus tersebut untuk dimintai keterangan.
“(Nantinya) Baru pemanggilan saksi-saksi,” katanya, memungkasi.
Mencuatanya dugaan TPPU yang menyeret nama pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang kembali menyita perhatian publik. (*)
