Pemberontakan Grup Wagner Bakal Jadi Sorotan Para Pimpinan Uni Eropa dalam Pertemuan Nanti

JABAR EKSPRES – Pemberontakan Grup Wagner yang gagal terhadap Moskow akan menjadi bahan diskusi para pemimpin Uni Eropa (EU).

Selain pemberontakan Grup Wagner yang gagal, para pemimpin Uni Eropa juga akan kembali membicarakan bala bantuan tambahan untuk Ukraina guna menghadapi invasi Rusia.

Pertemuan para pemimpin Uni Eropa ini akan digelar di Brussels dan dipimpin oleh Sekertaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg.

Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menuturkan bahwa pembicaraan terkait pemberontakan Grup Wagner ini sebenarnya tidak masuk dalam agenda kesimpulan konferensi tingkat tinggi (KTT) Uni Eropa.

Akan tetapi, aksi pembelotan kelompok militer terhadap Moskow itu tetap akan dibahas dalam pertemuan.

BACA JUGA: Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Upaya Kudeta Grup Wagner di Rusia

“Pasti akan dibahas,” kata Kaja Kallas.

Ia mengatakan bahwa pembicaraan terkait pembelotan kelompok militer Wagner ini akan berada dalam topik pengaruhnya dengan perang Ukraina.

Hal serupa juga disampaikan oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

“Dalam situasi seperti ini, kita akan menegaskan kembali komitmen kita untuk mendukung Ukraina selama diperlukan, termasuk melalui bala bantuan keuangan dan militer yang berkelanjutan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis dalam surat undangan KTT untuk para anggota Uni Eropa.

Adapun draf kesimpulan KTT tersebut berisi peningkatan keamanan dan komitmen Uni Eropa dalam membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia.

BACA JUGA: Pemberontakan Grup Wagner Merupakan Upaya Kudeta Terhadap Rezim Putin

Hingga saat ini, perang Ukraina dan Rusia masih terus bergulir dan sudah tidak terhitung jumlah korban di antara kedua belah pihak.

Peperangan ini tentunya tidak hanya memakan nyawa, namun pastinya juga memiliki kerugian berupa fasilitas yang hancur.

Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin hingga sekarang masih menolak penyebutan ‘invasi Rusia’ dan menegaskan ‘operasi militer khusus’.

Sementara itu, Ukraina pun tidak melawan sendirian mengingat NATO dan Amerika Serikat berdiri untuk membantu pihak Ukraina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan