Diduga Overheat Cerobong, Pabrik di Cimahi Selatan Dilalap Si Jago Merah

JABAR EKSPRES – Cerobong asap mesin finishing milik PT. Sukses Investa Anugerah Propertindo di Jalan Raya nanjung nomor 192 RT 04 RW011 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan terbakar, Jumat 26 Mei 2023 dini hari.

Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian langsung berjibaku memadamkan api.

Diduga, penyebab kebakaran lantaran terjadi over heat pada jalur cerobong asap dari mesin finishing.

BACA JUGA: Wagub Jabar Maju Jadi Bacaleg, Ridwan Kamil Respon Begini

“Penyebab kebakaran katena over heat. Kami melakukan pemadaman, pendinginan, dan pengecekan pendataan. Proses pemadaman mengerahkan tiga unit pancar dan satu unit mobil rescue,” kata Kepala Bidang Damkar dan Satpol PP Kota Cimahi, Uus Supriyadi.

Ia menjelaskan, kronologis kebakaran terjadi saat produksi mesin finishing beroperasi, tiba-tiba api keluar dari cerobong dan meneyebabkan kebakaran hingga ke atap pabrik.

“Kronologis singkat, ketika sedang melakukan produksi mesin finishing tiba tiba api keluar dari bagian cerobong lalu pihak pabrik menyuruh satpam melapor ke mako damkar dikarenakan tidak mengetahui nomer telepon damkar,” kata Uus.

Kebakaran serupa sebelumnya terjadi di pabrik kain milik PT Ragam Jaya Utama di jalan Nanjung, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, ludes dilapap si jago merah pada Senin (15/5/2023) sekita pukul 02.55 WIB.

Kobaran api diduga muncul dari limbah kain dan jerigen di area gudang. Tiga puluh personel serta sembilan unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Cimahi, Kabupaten bandung, dan Kabupaten Bandung Barat diterjunkan untuk menjinakkan api. Pada 09.00 WIB, kepulan asap masih terlihat di sekitar lokasi kejadian.

“Api sulit dipadamkan karena banyaknya material yang mudah terbakar. Akses masuk menuju TKP juga sempat terhambat karena terhalang forklif yang macet,” kata Komandan Regu Pemadam Kebakaran Cimahi, Yadi Mulyadi, kemarin.

Yadi menjelaskan, kobaran api mulai diketahui oleh salah satu karyawan pabrik. Kencangnya angin menyebabkan api cepat membesar dan meludeskan area produksi dan gudang penyimpanan.

“Awalnya, salah satu karyawan pabrik melihat api yang sudah lumayan besar yang diduga dari limbah pabrik kain dan tumpukan kertas, ditambah tumpukan jerigen. Kemudian karyawan itu melaporkan kejadian ke kami (Mako damkar,Red). Ketika petugas sampai di TKP, api sudah membesar, lantaran banyak material yang mudah terbakar,” ucap Yadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan