PPSI: Gelar Pasanggiri, Libatkan Ribuan Pesilat dan Pecahkan MURI!

JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Jawa Barat akan menggelar event berkelas pada Agustus mendatang. Event tersebut bernama Pasanggiri Pencak Silat yang melibatkan dua ribu pesilat.

Hal itu, sebagai salah satu upaya untuk melestarikan tradisi yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Ketua PPSI Jawa Barat, Galih Santika Fadilah Kusumah mengungkapkan, selain melibatkan ribuan pesilat dalam event yang akan digelar di Kota Banjar itu, pihaknya juga sudah menyiapkan acara pembukaan yang meriah. Nanti, akan dibuka atraksi 10 ribu siswa se Jawa Barat. “Target kami bisa pecahkan rekor Muri,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (18/5).

Galih menambahkan, selain menggelar ajang pencak silat bergengsi, PPSI juga berupaya mengusulkan agar pencak silat bisa menjadi salah satu ekstra kurikuler wajib sekolah di Jawa Barat. “Di beberapa kota kabupaten sudah ada yang menerapkan. Tingkat Jawa Barat saja yang belum. Makanya kami usulkan ke Kadisdik,” sambungnya dalam acara Silaturahmi Boboran Siam di Taman Budaya Jawa Barat yang juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Wahyu Mijaya itu.

Dalam kesempatan itu, Galih juga mengungkapkan, pihaknya merespon baik sejumlah pengurus ataupun jajaran penasihat yang bakal terjun dalam dunia politik. Baik dari jalur DPRD maupun DPD. “PPSI tidak berpolitik, tapi kami dukung siapa saja yang menyayangi PPSI,” tegasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil dan 16 Kepala Daerah, Habis Masa Jabatannya di 2023 Ini!

Sementara itu, Dewan Penasihat PPSI Jawa Barat, Biben Fikriana menambahkan, event Pasanggiri itu menjadi terobosan yang cukup baik. “Upaya menjaga dan melestarikan kebudayaan semacam itu perlu untuk terus ditingkatkan,” terang pria yang juga menjadi Bakal Calon (Bacalon) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu.

Biben menguraikan, saat ini hantaman budaya dari luar negeri memang cukup gencar. Di sisi lain generasi muda semakin sedikit yang mau untuk melestarikan warisan kebudayaan bangsa.

Jika dibiarkan maka kekayaan budaya itu akan luntur. Tergeser dengan budaya asing yang gencar masuk ke Indonesia. “Ini momen baik untuk melestarikan budaya dan seni,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan