BANDUNG, JABAR EKSPRES – Terhambatnya pembuangan sampah ke TPA Sarimukti membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali mengaktivasi eks-TPA Cicabe, sebagai langkah darurat dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Kepala Bidang Pengoperasian Instalasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PPLB3), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Salman Faruq menuturkan, pengaktifan kembali TPA Cicabe merupakan langkah yang ditempuh pemkot, dalam mengelola sampah di Kota Bandung.
“Untuk upaya pengelolaan sampah, kami gunakan TPA Cicabe itu sifatnya hanya sementara,” ujar Salman Faruq kepada Jabar Ekspres, 4 Mei 2023.
Salman mengatakan, Pengaktivasian TPA Cicabe akan dilakukan hingga kendala yang terjadi pada TPA Sarimukti selesai teratasi.
“Karena untuk pengiriman sampah ke Sarimukti saat ini sedang terkendala, jadi kita aktifkan kembali TPA Cicabe, sampai kendala di TPA Sarimukti sudah selesai, sehingga pengiriman sampah pun kembali normal,” katanya.
BACA JUGA: Menyoal Program Kang Pisman, Sudah Tidak Efektif?
Kota Bandung sendiri sebelumnya sangat bergantung terhadap TPA sarimukti. Dalam satu hari, Kota Bandung bisa menghasilkan 1.500 ton sampah, yang per 1.300 sampahnya dibuang ke TPA Sarimukti, dan 200 sisanya diolah secara mandiri.
“Kalau dari perhitungan rata-rata timbulan sampah, kita mencatat di Kota Bandung sekitar 1.500 ton per harinya,” jelasnya
“Kalau normal pengiriman, sebanyak 1.300 ton itu dibawa ke TPA Sarimukti, sedangkan yang 200 ton kita kelola secara mandiri,” tambahnya.
Salman menuturkan, daya tampung yang dimiliki TPA Cicabe hanya sanggup menampung 1.000 ton sampah. Maka dari itu, kini pihaknya tengah memaksimalkan tentang penguraian sampah, yang dilakukan ke dalam beberapa program yang sudah berjalan.
“Karena TPA Sarimukti sedang terkendala, makanya upaya darurat sementara kita aktifkan TPA Cicabe, dengan daya tampung maksimal bisa mencapai 1.000 ton sampah,” ungkapnya.
BACA JUGA: TPA Cicabe Diaktifkan Sementara, Plh Walkot Bandung: Ini Langkah Darurat
“Walaupun kita aktifkan TPA Cicabe, tapi upaya penguraian sampah terus kita gencarkan melalui sejumlah program, mulai dari Kang Pisman, TPS 3R termasuk yang baru-baru ini pengelolaan sampah dengan sistem teknologi RDF,” tambahnya.
Terus bertambahnya jumlah sampah di Kota Bandung, Salman berharap, masyarakat bisa memulai tentang cara memilah sampah di lingkup terkecil yaitu lingkungannya sendiri.