Dinkes Sebut Kasus Polio di Jabar Bertambah, Hati-Hati Kondisi Sehat Tapi Bawa Virus

JABAR EKSPRESKasus Polio di Jawa Barat (Jabar) khusunya daerah Purwakarta dikonfirmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mengalami penambahan menjadi 8 orang.

Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar, Dewi Ambarwati mengatakan penambahan itu ditemukan setelah padanya random sampling atau pemeriksaan secara acak kepada 30 anak yang berada di lokasi awal ditemukannya kasus polio.

”Setelah diperiksa dan dikirim ke laboratorium Biofarma, ternyata ada tujuh anak positif (polio),” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Selasa (4/3).

Menurutnya, pada kasus polio ini ada anak yang kondisinya sehat tetapi dia pembawa virus. ”Jadi artinya, ini menunjukkan bahwa penularan disekitar itu memang terjadi,” ucapnya.

Dewi menjelaskan, ketujuh orang yang dinyatakan positif polio tersebut tidak memiliki riwayat imunisasi. Selain itu, cakupan imunisasi juga menurut Dewi, daerah tersebut terbilang rendah.

”Setelah kita perhatikan memang ada hal-hal yang mereka percayai atau mereka tidak percaya terhadap imunisasi,” terangnya.

”Imunisasi ini sangat penting. Jadi semua harus ikut berperan untuk bagaimana masyarakat mengerti atau memahami jika imunisasi ini sangat penting untuk kesehatan,” imbuhnya.

Dewi mengaku, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus  berupaya secara maksimal dalam mengantisipasi penyebaran polio.

Salah satunya dengan mengedukasi dan meyakinkan masyarakat terkait imunisasi polio. Terlebih, penyakit ini tidak ada obatnya. Sehingga agar tidak tertular harus ada pencegahan.

”Imunisasi ini lah yang jadi pencegah. Jadi virus nya ini akan bisa tumbuh kalau ada inang dan inangnya, adalah manusia,” terangnya.

Dia menegaskan, pencegahan polio harus dilakukan oleh semua orang tidak hanya pemerintah saja. Sehingga, perlu ada pemahaman jika penyakit ini adalah hal yang sangat penting.

Sebelumnya, kasus polio di Kecamatan Maniis, Purwakarta, Jawa Barat telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Saat itu, Dinkes Purwakarta mengonfirmasi adanya kemunculan kasus Polio yang terjadi kepada seorang anak berusia empat tahun lima bulan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Purwakarta, Eva Lystia memastikan anak tersebut sudah positif berdasarkan hasil uji laboratorium.

”Dari hasil Lab (laboratorium) yang dikirim kepada kami pada 14 Maret 2023, ada satu kasus dengan polio positif,” ucapnya belum lama ini. (san)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan