Bermain Bersama Komunitas Hong, Tempatnya Permainan Tradisional Sunda

BANDUNG – Komunitas Hong, yang beralamat di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Merupakan tempat, di mana anak-anak bisa mengenal dan bermain permainan tradisional.

Komunitas ini lahir dari hobi dan keresahan Mohammad Zaini Alif selaku pendiri, terhadap kelangsungan permainan tradisional. Yang kemudian dalam perjalanannya, komunitas ini mampu eksis di kalangan masyarakat.

Menurut Pengelola Komunitas Hong, Cecep. Untuk bisa menikmati permainan di tempat ini, pihaknya mematok biaya sebesar Rp 50 ribu. Hal ini guna penyediaan alat, dan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Komunitas Hong.

“Untuk biaya masuk itu Rp 50 ribu perorang. Itu udah termasuk workshop membuat mainan, memasuki wahana permainan, ada ice breaking, dan mereka dapat gift mainan. Jadi mainan yang mereka buat nantinya bisa di bawa pulang,” ujar Cecep kepada Jabar Ekspres.

Dirinya menjelaskan, terkait jenis permainan yang akan diterapkan kepada anak, didasarkan pada tingkatan dan umur peserta. Hal ini bertujuan agar proses penyampaian, bisa mudah terealisasikan.

“Jadi permainan atau mainan yang nantinya di buat akan disesuaikan dengan peserta yang berkunjung. Contoh kekerisan itu untuk SD kelas 4 ke atas, ada juga ulet-uletan untuk kelas 3 sampai TK, ada juga burung-burungan untuk SMP sampai dewasa. Jadi sesuai tingkatan,” jelasnya.

Cecep pun menuturkan, dulunya untuk bisa bermain permainan tradisional, Komunitas Hong tidak memungut biaya sepeserpun. Namun pada pelaksanannya, material bahan mainan semakin di butuhkan. Sehingga mau tidak mau pihaknya harus menerapkan standar.

“Dulu gratis, gak ada biaya sepeserpun, karena tujuannya untuk pengenalan permainan tradisional dan sebagainya. Dan tempatnya juga kadang di halaman tetangga, atau di rumah pemilik. Seiring berjalannya waktu, butuh material bahan, terus rame juga, akhirnya kita terapkan biaya,” tuturnya.

 

Komunitas Hong Miliki 50 Anggota Aktif

 

Bedil Jepet, Egrang, Rorodaan, dan Kolong Bambu. Menjadi primadona pengunjung, terkait permainan tradisional. Menurutnya, hal ini dikarenakan permainan tersebut memiliki tantangan bagi para pemain. Sehingga asik untuk dimainkan.

“Permainan yang paling digemari oleh anak-anak pastinya yang ada tantangannya. Kaya bedil jepret itukan tembak-tembakan, terus egrang, ada juga rorodaan, sama kolong bambu. Pokoknya yang sulit bergantian, pokoknya mereka suka,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan