BANDUNG – Tata Kelola sampah di Kota Bandung, sampai saat ini belum terkelola secara optimal. Hal ini diketahui untuk pengelolaan baru mencapai 1.522 Ton per hari. Sedangkan yang bisa terkelola hanya 18,92 persen saja.
Kepala Seksi Kerjasama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung Deti Yulianti mengatakan, permasalahan sampah ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum sadar agar melakukan pengelolaan sampah mulai dari skala rumah tangga.
Selain itu, seiring bertambahnya jumalah penduduk, mengakibatkan volume sampah yang dihasilkan di Kota Bandung semakin bertambah banyak.
“Kalau dihitung semenjak 2022 di Kota Bandung jumlah penduduk ada sekitar 2,5 juta jiwa,” kata Dita kepada Jabar Ekspres saat ditemui di Kantor DLHK Kota Bandung, belum lama ini.
Menurutnya, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan timbulan sampah perkapitanya menjadi 0,63 kilogram setiap harinya.
“Jadi timbulan sampah diperkirakan 1.522 ton per hari. Dari jumlah total itu diperkirakan sebanyak 1.271 ton per hari dibawa ke TPA,” terang Dita.
Sedangkan untuk sisa sampah yang tidak terangkut sebanyak 301 ton atau 18,92 persen, DLHK mengklaim sampah tersebut telah terkelola melalui program kawasan bebas sampah.
“Kawasan Bebas Sampah itu diselenggarakan di tingkat RW dan kelurahan,” lanjutnya.
Selain itu, pihak juga memiliki program bank sampah yang memiliki fungsi sebagai tempat daur ulang dengan melibatkan pemulung dan pengepul untuk kelola sampah.