Jadi Scientist di The Last Of Us, Christine Hakim Banjir Pujian dari Sesama Artis

JABAREKSPRES – Viralnya serial HBO The Last Of Us yang menggemparkan publik Indonesia, membawa nama Christine hakim kembali berkibar didunia hiburan. Keterlibatannya dalam film tersebut membuktikan kualitas aktingnya yang mumpuni dan langsung banjir pujian.

Pujian datang bukan hanya dari penggemarnya, namun dikalangan artis juga. Beberapa Unggahan Instagramnya tentang The Last Of Us mendapatkan beragam komentar dari banyak artis tanah air.

Seperti dari Bunga Citra Lestari yang memberikan tiga emotikon hati berwarna merah menandakan kecintaannya pada sosok Christine Hakim.

Juga dari Marcel Siahaan, Marini Zumarnis, Audi Item, Wendi Cagur, Chelsea Islan, Dewi Yull, Ayu Shita, Saykoji, Dwi Andika dan banyak lagi. Semuanya menunjukkan rasa bangganya dan kekagumannya akan akting sang legend.

Dalam serial tersebut Christine Hakim diketahui muncul sebagai seorang peneliti atau Scientist yang menemukan penyebab awal mula terjadinya pandemi yang terjadi diseluruh dunia.

Tepatnya diawal episode dua, sebagai seorang Scientist bernama Dokter Ratna seorang Profesor Mikologi di Universitas Indonesia. Dr ratna yang sedang makan siang tiba-tiba didatangi dua orang anggota Tentara yang langsung membawanya ke pusat penelitian.

Dilokasi tersebut, dia menemukan penyebab terjadinya infeksi besar-besaran yang melanda dunia, dimana semua orang menjadi zombie adalah dari jamur yang bernama Cordyceps.

Ini didapatinya setelah dia melakukan otopsi dari jenazah seorang wanita yang terinfeksi. Dan setelah itu, scene berubah ketika Dr Ratna terlibat pembicaraan serius dengan sang Tentara.

Diduga dalam adegan inilah Christine Hakim menerima banyak pujian karena perubahan karakternya yang sangat tak terduga.

Ketika dia mengatakan bahwa tidak ada obat maupun vaksin yang bisa mengendalikan infeksi jamur tersebut, hal ini berdasarkan penelitiannya selama dia berkarier.

Lalu Tentara tersebut bingung dan meminta solusi untuk mengatasi hal tersebut, Dengan tatapan dingin Dr Ratna hanya mengatakan Bom, ledakan seluruh kota.

Tangannya tampak bergetar, suaranya juga melemah dan parau, tiba-tiba dia menanyakan apakah ada yang bisa mengantarkannya pulang sambil berlinang air mata, karena dia ingin menghabiskan sisa waktu bersama kelaurganya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan