Konflik KONI dan Pemkab Bikin Atlet Kabupaten Bandung Barat Kecewa

Jabarekspres.com – Konflik antara Ketua Umum (Ketum) KONI KBB dan Bupati Bandung Barat kian memanas. Konflik yang terjadi dipicu karena minimnya pemberian dana hibah yang jauh di bawah jumlah di tahun-tahun sebelumnya. Ditambah, adanya kabar jika bonus atlet pun jumlahnya dikurangi.

Konflik keduanya pun menjadi sorotan para atlet peraih medali emas pada Porprov XIV Jabar 2022. Mereka menyayangkan kedua lembaga yang seharusnya mampu menaungi serta memberikan rasa aman itu malah berseteru dan saling berbalas pantun melalui media massa.

”Kalau melihat kondisi kaya gini sangat disayangkan harusnya baik KONI maupun Pemda KBB bisa bersinergi membangun organisasi olahraga yang lebih baik,” kata Erny Amalia Lestari salah seorang atlet tinju wanita nasional asal KBB, Rabu 18 Januari 2023.

Menurutnya, konflik yang terjadi antara KONI dan Pemkab Bandung Barat akan berpengaruh terhadap masa depan para atlet.

”Saya membaca berita bahwa anggaran hibah itu bakal disalurkan langsung oleh Pemda ke tiap cabang olahraga (Cabor),” ujarnya.

Menyikapi, rencana Bupati Bandung Barat itu, Erny merasa setuju dan tidak setuju. Setujunya, mungkin yang cabornya baik tentu akan baik pula penyaluran atau pengalokasian dana hibah.

”Sebaliknya, kalau yang cabornya kita tidak tahu dan tidak paham, tentu bakal ada persoalan,” terangnya.

”Karena sejujurnya yang tahu hiruk-pikuk dan baik buruknya cabor itu KONI. Memang mungkin ada beberapa atlet yang langsung ditangani KONI karena cabornya yang kurang bisa membina dan merawat,” lanjutnya.

Dia pun berharap antara pimpinan dengan pimpinan bisa lebih bijaksana dan lebih baik dalam membangun kerjasama dan sinergitas.

”Artinya, kedua belah pihak bisa menyamakan visi dan misi dengan tujuan meningkatkan prestasi agar nama daerah bisa harum baik dikancah nasional maupun internasional,” jelasnya.

Dia menilai, konflik yang saat ini terjadi bisa memicu para atlet untuk mutasi dan pindah ke daerah yang lebih memperhatikan dan menjanjikan masa depan mereka. Sebab, atlet memerlukan pembinaan.

”Karena tidak serta merta setelah bertanding selesai. Tidak seperti itu, jadi atlet itu harus dibina dan yang sulit itu sebenarnya pembinaannya,” sebutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan