Pihak Ferdy Sambo dan Bharada E Saling Bantah Soal Perintah Tembak Berigadir J

JAKARTA – Pihak Ferdy Sambo dan Bharada E atau Bharada Richard Eliezer melontarkan pendapat yang berlawanan soal kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat.

Penasihat hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah, mengatakan bahwa eks Kadiv Propam Polri itu tidak pernah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Menurut Febri, perintah itu berbunyi ‘hajar Chard’. Perintah itu, klaim Febri, agar Bharada E menghajar Brigadir J. Hanya saja, klaim Febri, Bharada E malah menembak Brigadir J.

“Memang ada perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan itu perintahnya adalah ‘hajar Chad’, namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu,” kata Febri, dikutip lagi Jumat 14 Oktober 2022.

Febri pun mengklaim bahwa Ferdy Sambo panik saat melihat Bharada E menembak Brigadir J. Bahkan, kata Febri, Sambo sempat meminta ajudannya untuk memanggil ambulans.

“Jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans dan kemudian FS menjemput ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah Bu Putri agar tidak melihat peristiwa dan kemudian memerintahkan RR mengantar ibu putri ke rumah Saguling,” kata Febri.

Sekadar informasi, Bhadara E adalah eksekutor Brigadir J. Perintah eksekusi itu diduga dilontarkan Ferdy Sambo usai dirinya mengetahui insiden Brigadir J dan istrinya, Putri Candrawathi, di Magelang.

Sementara itu, Penasihat hukum Bharada E atau Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy memberikan tanggapan terkait pernyataan Febri.

Dia menuturkan bahwa jika Ferdy Sambo ingin melindungi Bharada E seharusnya dia tidak mengajak anak buahnya ikut membunuh Brigadir Yoshua.

“FS seharusnya tidak melibatkan siapapun khususnya Bharada E dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J,” tutur Ronny kepada wartawan, Kamis (13/10) kemarin.

Selain itu, Ronny juga menegaskan bahwa perintah menembak yang dikatakan oleh Ferdy Sambo benar adanya. Sebab, dalam kesempatan lain Febri Diansyah menyebut bahwa yang dikeluarkan oleh Sambo bukan kata tembak tapi hajar.

“Tapi, sesuai keterangan klien saya dan masih konsisten hingga saat ini, bahwa perintah dari FS adalah tembak, bukan ‘hajar’,” tegas Ronny. (bbs)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan