Harapan Kanjuruhan

 

Agus Suryono

MEMBAYANGKAN SAAT SIDANG KABINET LAGI ISTIRAHAT KOPI.. MENTERI DAHLAN: Saya tidak membayangjan, saat itu Anda akan memerintahkan penonton merobohkan pagar, secara tertib, dan menjadikannya tempat duduk penonton.. MENTERI MANGINDAAN: Saya juga tidak bisa membayangkan, saar kendaraan di pintu tol macet, kemudian ada Menteri yang membuka palangnya, dan menyuruh mobil masuk tol gratis.. MENTERI DAHLAN: Lha itu saya terinspirasi keputusan Anda..

 

Agus Suryono

MEMBAYANGKAN SUASANA AKPOL SAAT PARA TARUNA LAGI SARAPAN.. TARUNA A:.Jam pertama mata kuliah apa ya..? TARUNA B: Pelajaran Bahasa… TARUNA A: Hah..? Bahasa apa, Inggris, indonesia..? TARUNA B: Bahasa Bola.. TARUNA A: Siapa dosennya..? TARUNA B: Komjenpol Dahlan Iskan..

 

Hendri Ma’ruf

Pak Dahlan kudu menulis lagi tentang musibah ini khususnya yang menyangkut pihak televisi yang menjadi faktor luar lapangan, tapi menentukan dalam hal jadwal pertandingan supaya tetap di malam hari. Apakah mereka harus juga paham bahasa bola? Mereka tahunya bahasa “rating” dan bahasa “laba”.

 

Lagarenze 1301

Ada upaya “mengecilkan” tragedi Kanjuruhan dengan membesar-besarkan dua hal secara massif di medsos: 1. PT LIB ngotot pertandingan malam, padahal Polres dan panitia lokal sudah minta ubah jadwal ke sore. 2. Semua terjadi karena suporter masuk lapangan, kalau tidak masuk lapangan tidak akan terjadi apa-apa. Itu logika bengkok. Peristiwa utama adalah 127 orang tewas. Piye? Bisakah kita menutup mata dari aksi aparat keamanan yang bertindak represif dengan memukul dan menendang suporter hingga mereka panik dan berlarian menuju pintu keluar? Bisalah kita menutup mata dari tindakan aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke kerumunan Bahkan, tembakan gas ait mata diarahkan ke tribun penonton hingga membuat situasi semakin chaos, massa panik, sesak napas, berebut ingin keluar, hingga terinjak-injak dan tewas mengenaskan? Begitu banyak video amatir di medsos yang jika dirangkai bisa menggambarkan peristiwa secara utuh. Kapolres dicopot, Brimob penembak gas air mata diperiksa, kalau menurut saya, itu tidak cukup. Mana Ketua Umun PSSI yang memberi kata sambutan untuk masalah Kanjuruhan dengan kalimat “Hadirin yang berbahagia”? Mana Kapolda Jatim yang menyalahkan suporter karena masuk lapangan dan menyebut tembakan gas air mata sudah sesuai SOP? Tak cukup Kapolres dicopot dan Brimob diperiksa…..

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan