Kronologi Lengkap Kerusuhan Suporter Arema di Stadion Kanjuruhan Versi Penonton

MALANG – Melalui akun twiternya @RezqiWahyu_05 mengaku sebagai salah satu suporter Arema yang selamat dari aksi kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dalam cuitan di akun pribadinya, dia menceritakan kronologi kejadian kerusuhan suporter tersebut.

Menurut @Rezqiwahyu lewat cuitannya menceritakan, ketika kick off pertandingan berjalan aman tanpa ada kericuhan sedikitpun.

‘’Sebagai pendukung Arema, supporter saling melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya,’’ ujar dia.

Babak pertama selesai, saat jeda istirahat ada sekitar 2 sampai 3 kali terjadi kericuhan di tribun 12-13. Tapi masih bisa dikendalikan aparat kepolisian.

Pada babak ke-2,  Persebaya berhasil mencetak gol yang mengakibatkan keunggulan Persebaya atas Arema. Meresa tertinggal dan tidak mau mengecewakan pendukungnya.

Arema mencoba membalas gol itu. Namun sampai peluit panjang dibunyikan kedudukan tetap 2-3 untuk kemenangan Persebaya.

Para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa, pelatih Arema pun dan manajer tim mendekati tribun timur untuk meminta maaf ke supporter.

Akan tetapi di sisi lain, ada satu orang supporter dari arah tribun selatan nekat masuk ke tengah stadion dengan mendekati pemain Arema Sergio silva dan Maringa.

Tidak begitu lama, ada lagi oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema. Bahkan terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum penonton itu.

Namun, suporter arena semakin banyak yang menerobos masuk ke tengah lapangan dengan meluapkan kekecewaan kepada pemain.

‘’Sebagian penonton juga ada yang melakukan pelemparan berbagai macam benda ke tengah lapangan,’’ kata dia.

Karena situasi tidak terkendali, pada pemain akhirnya di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.

Setelah pemain masuk, suporter semakin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan. Kerusuhan suporter tak terelakan.

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter. Namun, perlakuan aparat keamana cenderung represif dengan melakukan kekerasan fisik kepada penonton.

‘’Ada suporter yang dikeroyok oleh aparat di tengah lapangan,’’ cetus dia.

Aparat berhasil memukul mundur suporter di sisi selatan. Namun suporter dari sisi utara kembali menyerang ke arah aparat keamanan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan