Demo Mahasiswa di Bandung Berakhir Ricuh, Polisi Kejar hingga Seret Massa Aksi yang Kabur

JabarEkspres.com, BANDUNG – Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Barat, diwarnai kericuhan dan berakhir dengan cara dibubarkan paksa oleh kepolisian.

Demo mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Jawa Barat itu, mulai didatangi mahasiswa aksi sekiranya pukul 15.00 WIB.

Almamater yang dikenakan para massa aksi beragam. Warna merah, ungu, biru hingga hijau dipakai massa aksi sebagai bentuk identitas sekaligus mewakili kampus masing-masing.

Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, massa aksi membentuk lingkaran besar lalu duduk di aspal.

Mahasiswa aksi tolak kenaikan harga BBM tengah mencoba memaksa masuk Gedung DPRD Jabar. (Foto: Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)

Ritual membakar ban tak dilupakan, di tengah lingkaran massa aksi kobaran api seakan menyulut semangat mereka.

Orator silih berganti, menyuarakan tuntutan hingga membacakan puisi dilakukan masing-masing perwakilan universitas.

“Seharusnya kalian (DPRD Jabar) mewakili kami sebagai rakyat. Dengarkan suara kami,” ucap sang orator kemudian diiringi tepuk tangan dan sorakan para mahasiswa.

Sesekali terdengar celotehan massa aksi yang mengatakan, kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo gagal sebab dinilai tak mampu mengendalikan krisis ekonomi.

“Ini merupakan aksi kritik kami terhadap kondisi hari ini di tanah air kami tercinta. Bahwa BBM atau pangan, harga-harga lainnya mulai naik,” ujar orator di tengah lingkaran para mahasiswa.

Memasuki pukul 16.00 WIB, aksi demo kenaikan BBM masih berlangsung damai. Teaterikal dari massa aksi sempat ditampilkan.

Menganalogikan perlawanan masyarakat yang terus ditindas hingga penggambaran aparat kepolisian yang memblokade pergerakan massa aksi, dilakukan tanpa ada kendala.

Sorakan massa aksi terus bergema, beberapa alunan lagu sempat dinyanyikan bersama-sama, bahkan luapan kekesalan terhadap kondisi ekonomi nasional saat ini membuat massa aksi melontarkan kalimat negatif.

“Jokowi gagal, Jokowi gagal, Jokowi gagal… DPR gagal, DPR gagal, DPR gagal,” kata sang orator yang diikuti massa aksi sambil bersenandung.

Salah seorang anggota Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB), Ilyas Ali Husni terlihat tampil memegang pengeras suara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan