Heboh, Pria Korban Begal Ditemukan Tergeletak Dipinggir Jalan  dengan Tangan Terikat, Ternyata Cuma Prank

JABAREKSPRES.COM – Penyidik Polsek Mandirancan Kabupaten Kuningan merasa kena prank, saat seorang pemuda membuat kehebohan  ditemukan tergeletak dipinggir jalan dalam kondisi terikat dan mengaku jadi korban begal.

Pemuda tersebut ditemukan dipinggir jalan Desa Randobawa Ilir, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan. Saat ditemukan oleh warga, kondisi pria tersebut terikat tangannya menggunakan tali rafia, sementara dilehernya ada jeratan kabel serta baju robek.

Seketika warga geger karena menduga pemuda tersebut sebagai korban kekerasan oleh begal dan segera melaporkannya pada Polisi.

Sebelum Polisi datang, warga kemudian menolong korban, bahkan sempat memberikan minum. Namun, terlihat pria asal Desa Sampora, Kecamatan Cilimus tersebut seperti linglung.

Polsek Mandirancan kemudian membawa ke RSUD Linggajati untuk mendapatkan penanganan medis. Di lokasi tersebut, dia juga terus meracu mengenai uang.

“Saat ditanya apa yang terjadi, pemuda tersebut hanya bilang “duit urang.. Duit urang.. (uang saya..uang saya..) terus.”

“Begitu juga saat di rumah sakit, pemuda tersebut masih meracau seperti orang linglung,” ungkap Kapolsek Mandirancan AKP Junaedi.

Setelah ditangani tim medis, pemuda tersebut mengaku dibegal saat berjalan kaki menuju Desa Sampora, Kecamatan Cilimus.

Lantas dipukul begal dari belakang, dijerat dengan kabel di leher dan diikat dengan tali rafia, serta uang miliknya sebesar Rp1 juta dirampas.

Dari pengakuan ini, polisi mulai menaruh curiga. Sebab, tidak ada luka di tubuh korban. Begitu juga bekas pukulan yang disebutkan di bagian kepala belakang.

Atas kejanggalan tersebut, lanjut Junaedi, akhirnya polisi mengorek kejelasan informasi kepada saksi yang pertama menemukan pemuda tersebut.

Dilanjutkan mendalami dan memeriksa kembali ER yang mengaku sebagai korban pembegalan terkait kejadian yang sebenarnya.

Setelah didesak, akhirnya ER mengaku kejadian tersebut hanyalah sandiwaranya untuk mengelabui keluarga atas persoalan hutang yang tengah dihadapi.

“Akhirnya ER mengaku kejadian pembegalan yang dialaminya tersebut hanyalah akal-akalannya saja untuk menghindari tagihan hutang,” ungkap Kapolsek.

Diungkapkan Kapolsek, ternyata ER ini telah menggadaikan motornya dan belum bisa menebus, sedangkan orang penerima gadai sudah menagih terus.

Tinggalkan Balasan