Pergerakan Tanah Terus Bergerak, Korban Terdampak Terus Bertambah

JabarEkpres.com, BOGOR – Pergerakan tanah di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor terus bergerak hingga Jumat, 16 September 2022.

Dari data yang dihimpun oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah sebanyak  275 rumah dari 980 jiwa terdampak.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko menyampaikan kondisi dilapangan belum kondusif, saat ini tanay masih bergerak di wilyah tersebut, unruk listrik sudah dipadamkan oleh PLN.

“Untuk akses Jalan sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,” kata Aris Nurjatmiko kepada Jabar Ekpres, Jumat, 16 September 2022.

Dari sebanyak 275 rumah yang terdampak diantaranya Kp. Curug Rt 001/009 8 Unit Rumah 8Kk/ 33 Jiwa, Kp. Curug Rt 002/015, 90 Unit Rumah 90Kk / 298 Jiwa ,Kp. Curug RT.02/09 91 KK/367 Jiwa, Kp. Curug Rt 001/015 79 Unit Rumah 79Kk / 258 Jiwa.

Sementara itu ditempatkan yang sama Sekertaris Kecamatan Babakan Madang Iskandar menyampaikan Pihaknya telah berkordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan langkah -langkah untuk menginventarisir seluruh yang terdampak bencana baik rumah rusak maupun dampak lainnya.

“Untuk jangka pendek kita melakukan. Penataan berbagai bantuan dan dari SKPD sudah melakukan inteventaris kedaruratan sudah dilakukan dengan mendirikan tenda-tenda penmpung pengunsian,” ujar Iskandar

Sejak tadi hingga saat ini pergerakan masih terasa meski tidak seperti gempa tetapi  bisa terlihat dari bentuk genting yang banyak berjatuhan.

“Kita masih siagaa kondisi sudah seperti mau hujan kwatir ada pergerakan lagi,” tambahnya.

Iskandar menambahkan, Dengn data terakumulasi yang sudah fix menjadi solusi untuk sarana dan fasilitas dalam menentukan kebijakan berikut nya.

“Setelah terakumulasi data kalo untuk sekarang kondisi Kedaruratan lebih kepada pendekatan darurat tetapi untuk jangka panjang pekerjaan kita bersama khususnya pemerintah kecamatan membuat pengajuan kepada dinas teknis untuk mencari solusi rumah yang terdampak,” tambahnya Iskandar

Nantinya kata Iskandar rumah yang sudah tidak layak huni apakah bisa masuk dalam anggaran pembangunan rumah layak tidak layak huni atau yang lainnya.

“Kita nunggu semua data fix terkumpul dlu jika memang tidak bisa diperbaiki rumahnya maka kita ajukan untuk pembangunan rumah di tempat yang jauh kepada pemkab Bogor,”pungkasnya*** (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan