ODHA Terbanyak se Jabar ada di Kota Bandung, Ridwan Kamil Bilang Begini

Antisipasi Penyebaran ODHA, DP3AKB Akan Lakukan Pengetesan kepada Korban Kekerasan Seksual
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. menyebut Odha terbanyak se Jabar ada di KOta Bandung.(Foto: Sandi Nugraha/Jabar Ekspres)
0 Komentar

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut bahwa angka  HIV/AIDS di Kota Bandung menjadi tertinggi se- Jawa Barat. Ini Berarti Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terbanyak ada di Kota Bandung. Namun data tersebut merupakan hasil survei sejak 30 tahun kebelakang.

“Jadi jangan ditulis seolah-olah survei di Minggu itu hasilnya segitu (410). Jadi di seluruh Provinsi Jawa barat ada, Bandung segitu,” ucap Emil sapaan akrabnya di Gedung PB Paguyuban Pasundan, Jl. Sumatra, Kota Bandung. Senin (29/8).

Tak hanya itu, Emil juga mengaku bahwa penanganan kasus HIV/AIDS di Jawa Barat saat ini telah mengalami banyak perubahan dan mebaik.

Baca Juga:Wujudkan Indonesia Generasi Emas 2045, Guru Paud Jadi Motor Pencegahan StuntingEmpat Tahun Berturut-turut BTS Menangkan Grup Terbaik, Berikut Daftar Lengkap Pemenang VMA 2022

Jadi sebenarnya makin kesini penanganannya semaikan baik karena ada obat Antiretroviral (ARV). Dan itu juga sudah kita berikan,” katanya

Selain itu, segala bentuk pendampingan kepada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) juga lanjut Emil masih terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Penjauhan dari stereotyiping dan lain-lain itu masih terus kita dampingi,” imbuhnya

Sebelumnya, ketua tim pencegahan penyakit menular dan tidak menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa barat, Yudi Komarudin menyebut bahwa kasus HIV/AIDS terbesar berada di Kota Bandung.

Bahkan Yudi menyebut, di Kota Bandung kini telah tercatat sebanyak 410 orang terkena kasus HIV/AIDS. Hal tersebut juga Berdasarkan hasil uji kepada orang yang berisiko HIV Aids termasuk ibu hamil yakni sebanyak 341.643 terduga.

“Tes ini dilaksanakan dari Januari sampai dengan Juni (2022) kemarin, dari jumlah tersebut, Kota Bandung 410 (kasus) dan ini merupakan yang paling tinggi. Kedua Kabupaten Bogor 365, Kota Bekasi 365, Indramayu 252, dan Kabupaten Bekasi 217 kasus,” ucapnya saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Kamis (25/8) kemarin.

(San)

0 Komentar