Tersambar Petir, Pemain Bola Tewas di Tengah Lapangan

SUKABUMI – Peristiwa tragis menimpa seorang pemain bola yang meninggal saat sedang bertanding di tengah lapangan. Pemain bola itu tewas karena tersambar petir.

Penonton dikejutkan dengan pemain bola yang tewas tersambar petir saat sedang tanding laga persahabatan antara Pepermi FC dan YGS FC.

Peristiwa pemain bola tewas tersambar petir ini terjadi di Lapang Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu 13 Agustus 2022.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin dalam keterangannya menyebut bahwa pemain bola yang tewas tersambar petir bernama Edi Kurniawan.

“Korban meninggal dunia diketahui bernama Edi Kurniawan (45) warga Kampung Cangkorah, RT 008 RW 004, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi,” katanya, Sabtu 13 Agustus 2022.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, peristiwa tersebut berawal saat laga persahabatan Pepermi FC versus YGS FC di Lapang Korpri Cisaat.

Saat pertandingan baru memasuki menit ke-15, lanjut Zainal, tiba-tiba petir menyambar beberapa kali.

Wasit yang melihat kondisi cuaca kurang bersahabat meminta pertandingan dihentikan sementara.

Namun, tiba-tiba petir menyambar kembali. Seluruh pemain, penonton, dan panitia terkejut melihat salah satu pemain Pepermi FC bernomor punggung 13 atas nama Edi Kurniawan tergelak di tengah lapang.

Petugas kesehatan pun langsung menuju tengah lapangan untuk memberikan pertolongan pertama.

Akan tetapi, korban sama sekali tidak merespons, kemudian mereka bawa ke RS Betha Medika Cisaat untuk mendapatkan penanganan medis.

Namun, sayangnya nyawa pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini tidak tertolong.

Setelah visum et repertum, terdapat sejumlah luka bakar di beberapa bagian tubuhnya akibat sambaran petir.

Setelah menjalani pemeriksaan, jenazah pesebak bola ini pun diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

Sebelum terjadi musibah ini, kata Zainal, pihak pengelola stadion dan wasit meminta untuk menunda pertandingan karena hujan, apalagi beberapa kali bunyi petir.

Akan tetapi, sebelum wasit meniup peluit tanda penundaan pertandingan, petir menyambar lagi, kemudian mengenai salah seorang pemain sepak bola yang berada di tengah lapangan.

“Kami sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi terkait dengan kejadian itu. Kasus kematian salah seorang pesepak bola tersebut murni akibat musibah atau tersambar petir,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan