Airlangga Hartarto: Antisipasi Varian Baru Pemerintah Tekankan Percepatan Vaksin Booster

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meski dibeberapa negara terjadi kenaikan kasus Covid-19, di Indonesia angka kasus justru masih terkendali.

Meski begitu, adanya virus Covid-19 sub varian baru tetap menjadi perhatian pemerintah agar masyarakat tetap memberikan kewaspadaan dan tetap mentaati protokol Kesehatan.

‘’Penyebaran kasus masih dalam batas yang bisa ditoleransi dan tidak menimbulkan kenaikan pada tingkat hospitalisasi dan jumlah kematian,’’ jelas Airlangga Hartarto dalam keterangan Jumat, (91/7).

Ahgar penyebaran covid-19 tetap terkendali, pemerintah tetap menjalankan PPKM sampai 4 Juli 2022 dan mendorong terus pelaksanaan Vaksinasi Dosis-3 (booster).

‘’Ini untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran varian dan subvarian baru, terutama BA.4 dan BA.5,’’ ujranya.

Airlangga Hartarto memaparkan, jumlah kasus harian di negara lain seperti di India masih terbilang tinggi yang mencapai 14.529 kasus.

Untuk negara UK dengan kasus harian sebesar 19.513 kasus, dan Brazil dengan 55.447 kasus. Sedangkan Indonesia sendiri angka rata-rata mingguan masih di bawah 2.000 kasus per hari.

Sementara itu, Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) nasional Indonesia juga tetap stabil 1,00 (laju penularan terkendali).

Rt per Pulau juga tetap di sekitar 1,00 kecuali Bali (1,01). Untuk Rt terendah-tertinggi di wilayah luar Jawa-Bali yakni Maluku (0,98), Nusa Tenggara (0,99), Papua (0,99) Kalimantan (0,99), Sulawesi (0,99), dan Sumatera (1,00).

Per 28 Juni 2022, tambahan Kasus Harian nasional sebanyak 2.167 kasus, yang menjadikan jumlah Kasus Aktif menjadi sebesar 15.310 kasus, dengan sumber transmisi penularan Kasus dari lokal sebanyak 2.090 kasus dan PPLN sebanyak 77 kasus.

Sementara, Kasus Kematian Harian masih sangat rendah hanya sebanyak 2 kasus (CFR 2,58%). Jumlah testing relatif stabil di kisaran 50 – 60 ribu orang per hari.

Kasus Harian di luar Jawa-Bali masih sangat rendah, per 28 Juni 2022 hanya sebanyak 61 kasus (hanya 2,81% dari kasus harian nasional yang sebesar 2.167 kasus), dan tidak terlihat kenaikan tren kasus.

Hal ini menyebabkan Kasus Aktif di luar Jawa-Bali juga sangat rendah, hanya sebesar 3,81% dari total Kasus Aktif Nasional atau 584 kasus dari total 15.310 kasus.

Kasus tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara, dengan Kasus Harian sebanyak 8 kasus dan total Kasus Aktif sebanyak 54 kasus, dan angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan di Jawa-Bali.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan