Wisuda Tatap Muka dan Mereka yang Berbahagia

Ibarat angin segar yang menerpa dada, mahasiswa yang bersabar menanti wisuda tatap muka, berbahagia. Mereka sebetulnya sudah lama lulus. Namun dengan penuh kesabaran, rela menahan hari kelulusannya.

Muhamad Nizar, Kota Bandung, Jabar Ekspres.

Selepas merebaknya wabah pandemi. Segala aktivitas dibatasi. Tak boleh ada keramaian. Begitupula dalam hal perayaan, misalnya seperti hari kelulusan. Semua tentu tidak senang. Namun, toh, ini untuk kebaikan bersama. Demi kesehatan.

Tahun ini, situasi kian membaik. Pandemi seolah tak semencekam tahun-tahun sebelumnya. Lantas perayaan hari kelulusan tak lagi melulu digelar secara online atau daring (dalam jaringan).

Setelah hampir dua tahun digelar daring, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, akhirnya bisa kembali merayakannya secara offline. Tatap muka.

Ibarat angin segar yang menerpa dada, mahasiswa yang bersabar menanti wisuda tatap muka, berbahagia. Mereka sebetulnya telah lama lulus. Namun dengan penuh kesabaran, rela menahan hari kelulusannya.

Salah satunya dilakukan seorang wisudawan, Muhammad Noorfuad, (22). Dia mengaku bahwa sengaja menunggu momen wisuda offline.

“Padahal, kemarin lulus pada 2021,” katanya seusai menghadiri wisuda ke-86 di gedung Anwar Musaddad, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Sabtu (25/6).

Mahasiswa lulusan program studi Ilmu Komunikasi Jurnalistik, angkatan tahun 2017 tersebut menjelaskan, perayaan wisuda secara tatap muka atau langsung, memiliki atmosfer yang berbeda.

“Kalau (wisuda) online, kan, otomatis (keluarga) enggak akan ke Bandung untuk merayakan. Jadi, ini kerasa banget suasananya,” jelasnya.

Ditambah, kata Noorfuad, dia yang berasal luar Jawa, tentu, berkeinginan memboyong sanak keluarga ke tempat dirinya menempuh pendidikan di kota orang.

“Senang pastinya, walaupun memang sedikit kecewa. Biasanya lebih besar daripada ini,” ungkapnya.

Dia menuturkan, sang kakak yang terlebih dahulu menjadi alumni UIN SGD Bandung beberapa tahun silam, perayaan wisudanya amat meriah. Ramai dan penuh tenda-tenda.

“Sekarang enggak seramai waktu dulu. Ini wisuda pertama (secara) offline di UIN. Tapi wajar juga karena pra-covid,” tuturnya.

Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-86 bertema “Ingsun Titip Tajung Lan Faqir Miskin” tersebut dihadiri 1.000 wisudawan dan wisudawati dari program Sarjana hingga Doktor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan