Jabarekspres.com – Saat pemerintah pusat rutin melakukan transfer ke daerah, kenyataannya belanja modal pembangunan infrastruktur masih sangat minim.
Mengenai hal tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengaku jengkel. Menurutnya, banyak daerah yang menyimpan APBD-nya di bank. Diketahui, posisi dana Pemda per Mei 2022 diperbankan mencapai Rp200 triliun.
Angka tersebut naik dari posisi 2021 periode sebesar Rp 172 triliun dan di 2020 Rp 165 triliun.
“Transfer kami ke daerah itu rutin lho. Memang ada beberapa persyaratan. Tetapi tetap daerah sekarang itu masih punya Rp 200 triliun di bank. Ini kan menggambarkan adanya ironis. Resources ada, dananya ada, tapi tidak bisa dijalankan,” ujar Sri Mulyani di Kementerian Dalam Negeri, Jumat (17/6).
Sri Mulyani mengatakan, karena hal tersebut, pembangunan infrastruktur dasar tidak terealisasi. Salah satunya penyediaan air bersih. Padahal banyak rakyat di daerah membutuhkan infrastruktur.
Banyak wilayah di pedalaman Indonesia yang tidak memiliki sarana mandi, cuci, kakus (MCK) yang memadai.
“Begitu pun kemiskinan di daerah yang masih tinggi. Bapak/Ibu sekalian lihat begitu menerima transfer dari pusat langsung gampang bayar gaji saja. Apalagi ini sebentar lagi gaji ke-13. Wong ada by account by number. Yang perlu dipikirkan kenapa belanja barangnya banyak,” ucapnya.
Komentar