Jabarekspres.com – Pegiat Media Sosial ikut menyoroti deklarasi FPI palsu dimana sebelumnya mengaku FPI Reborn yang dukung Anies Baswedan maju ke Pilpres 2024.
Lebih lanjut, Nicho menyebut bahwa deklarasi FPI palsu itu ialah cara busuk dalam mengambil langkah.
Hal tersebut diungkapkan melalui cuitan di akun Twitter pribadi Nicho Silalahi.
Pegiat Media Sosial itu mengatakan bahwa ada kepanikan dari salah satu kubu pendukung Calon Presiden (Capres).
Ia juga menyebutkan bahwa dari kepanikan tersebut hingga akhirnya memakai langkah dengan Front Persaudaraan Islam (FPI) yang dianggap jadi pelindung untuk menutupi kebusukan pilihan yang diambil.
“Sangkin Paniknya Hingga FPI Harus Mereka Busukin,” ujar Nicho Silalahi dalam cuitan di akun Twitter pribadinya.
Nicho Silalahi menyebutkan bahwa Pilpres 2024 sebenarnya sudah selesai, sudah diatur untuk nantinya tinggal dimainkan.
Selain itu, dia menyatakan bahwa sang pemenang nantinya hanya akan dijadikan sebagai boneka hidup untuk menjalankan tugas-tugas yang sudah diperintahkan bos besar.
“Padahal Pilpres 2024 Udah Selesai dan Pemenangnya Hanya Boneka Oligarki Jilid 2 Selama Masih Ada PT 20%,” tutur Nicho Silalahi.
Kemudian, Nicho mengutarakan bahwa sebaiknya lebih memfokuskan pada lengsernya presiden sekarang dan mulai mendukung untuk Presidential Threshold nol persen.
“Udahlah Mending Fokus Bersuara Jokowi Mundur dan PT 0%, Tapi Kalau Mau Dukung Jokowi Berkuasa Ya Kampanye Calon Untuk 2024,” katanya.
Sebelumnya, Front Persaudaraan Islam langsung bersuara dan memberikan klarafikasi atas adanya deklarasi FPI palsu di kawasan Jakarta itu.
Front Persaudaraan Islam bahkan menuding pihak intelijen melakukan operasi pencemaran nama baik lewat acara deklarasi dukungan bagi Anies Baswedan di Bundaran Patung Kuda itu.
“Waspada FPI Palsu,” kata Sekretaris Bantuan Hukun DPP FPI Aziz Yanuar.
“Ada gerakan intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih, untuk melakukan deklarasi capres tertentu pada pemilu 2024 di Bundaran Patung Kuda,” tuturnya.
Menurut Aziz, beberapa hari sebelumnya lewat media sosial telah tersebar undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI yang dipalsukan tanpa dibubuhkan tanda tangan maupun stempel dengan mengatasnamakan M Fahril sebagai Koordinator Aksi.