SWISS – Dalam lawatannya ke negara Eropa, di Kota Davos Swiss, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Qualcomm Cristiano Amon di Qualcomm Haus.
Pertemuan tersebut untuk membicarakan mengenai pengembangan dan potesi digitalisasi di Indonesia yang dinilai sangat pesat.
‘’Perkembangan digitalisasi sangat pesat sejak terkena dampak Pandemi Covid-19. Sehingga, di Indonesia sendiri perlu perbaikan dibeberapa sector untuk bertransformasi menuju ekonomi digital,’’jelas Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Senin, (23/05).
Menurutnya, pada Kawasan ASEAN perkembangan digitalisasi di Indoensia adalah yang terbesar. Sedangkan dikawasan Asia adalah terbesar ke 5.
Untuk Kawasan ASEAN sendiri potensi pengembangan sangat menjanjikan. Dengan polpulasi penduduk sebesar 660 juta, Kawasan ASEAN memiliki pangsa pasar yang sangat luas.
Di samping itu, lebih dari 50 persen populasi ASEAN berusia di bawah 30 tahun, dan mereka merupakan bagian terbesar dari angkatan kerja saat ini dan masa depan.
Selain itu, Airlangga Hartarto mengungkapkan perkembangan ekonomi digital di Indonesia dalam transaksi dapat mencapai US$27 miliar (Rp400 triliun) dengan lebih dari 2.300 start-up.
‘’Hal itu menempatkan Indonesia sebagai negara ke-5 di dunia dengan jumlah start-up terbanyak,’’kata dia.
Potensi lainnya adalah Indonesia memiliki potensi 370 juta pengguna koneksi seluler dan 204 juta pengguna internet (74% dari total populasi). Nilai transaksi uang elektronik juga melebihi US$2,4 miliar (Rp35 triliun) per Desember 2021.
Tingkat inklusi keuangan di 2019 sebesar 76,19 persen dan ditargetkan akan mencapai 90% pada 2025, kemudian terdapat 785 juta bisnis fintech pada 2021.
Adapun upaya Pemerintah Indonesia dalam mendukung proses transformasi digital adalah ingin memberikan kesempatan kepada Qualcomm untuk mengembangkan jaringan bisnisnya di Indoensia.
khususnya terkait pengembangan infrastruktur 5G dan sektor digital lainnya di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Sebagaimana diketahui, Qualcomm merupakan perusahaan yang mengembangkan produk semikonduktor dan perangkat lunak.
Qualcomm menyediakan jasa teknologi nirkabel. Perusahaan ini memiliki sejumlah paten penting untuk standar komunikasi seluler 5G, 4G, dan CDMA.
Pada kesempatan sama, CEO Qualcomm juga memberikan dukungan dan apresiasi terhadap sejumlah perkembangan transformasi digital yang sudah dijalankan Pemerintah Indonesia sejauh ini. (red)