Camat Libatkan Banyak Pihak, Gotongroyong Pecahkan Masalah Sampah Pasar Parakanmuncang

SUMEDANG – Permasalahan sampah di pasar parakanmuncang, sepertinya ada harapan akan mulai bisa terurai. Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cimanggung menggelar rapat dengan menghadirkan setiap kepala desa termasuk mantri pasar.

Rapat itu bertujuan untuk mendapatkan titik terang melalui musyawarah dalam mengatasi permasalahan sampah di Pasar Parakanmuncang yang selalu menggunung.

Camat Cimanggung, Dikdik Syeh Rizki yang memimpin jalannya rapat menyarankan, supaya memindahkan lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara agar tak berada di bahu jalan.

“Supaya tempat sampah pasar (yang berada di bahu jalan) pindah ke belakang, jangan di depan pasar,” kata Dikdik saat berjalannya rapat, Selasa (17/5).

Dia melanjutkan, pemindahan lokasi TPS sementara  itu diusulkan guna mencegah banyaknya pembuang sampah yang tidak bertanggungjawab.

“Karena kadang ada yang sambil lewat jalan membuang sampah, jadi kalau tempat sampahnya pindah ke belakang, khusus untuk warga pasar saja,” ucap Dikdik.

Sementara itu, hal senada disampaikan oleh Danramil Cimanggung, Kapten Infantri Rudhi Prasejdo.

Menurutnya hasil rapat persoalan sampah mendapatkan solusi dengan memindahkan lokasi TPS sementara Pasar Parakanmuncang.

“Jawabannya bahwa ini permasalahan-permasalahan bersama, bukan hanya tanggungjawab Camat (Cimanggung), makanya tadi diundang setiap kepala desa untuk sumbang saran,” ujar Rudhi kepada Jabar Ekspres.

“Memang inti dari pembicaraan tadi bagaimana sampah bisa pindah (lokasinya) ke belakang (Pasar Parakanmuncang),” tambahnya.

Dalam penuturannya, Rudhi menegaskan, Koramil serta Polsek Cimanggung turut andil baik dalam rapat dan eksekusi pemindahan lokasi TPS nantinya sebagai pengawas dan pengamanan.

Rudhi menilai, tumpukan sampah yang kerap menggunung di bahu jalan tepatnya depan Pasar Parakanmuncang itu selain merusak pemandangan juga mengganggu kesehatan.

“Kotor, jorok, kumuh, berpenyakit. Ini kembali kepada kesadaran (diri) masyarakat (terhadap lingkungan),” imbuhnya.

“Kesadaran masyarakat untuk bagaimana memilah, memilih dan mengolah (sampah),” lanjut Rudhi.

Menurut Rudhi, sampai saat ini karena kesadaran diri masyarakat mengenai pentingnya memelihara dan menjaga lingkungan termasuk kebersihan sampah, belum banyak dilakukan.

“Ternyata tidak dilakukan seperti itu, karena kalau dilakukan minimal (tumpukan sampah) tidak terus sehebat begitu,” tutup Rudhi. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan